Penulis: Dwi Arifin (Duta Baca Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Barat)
Budaya baca sejak dulu hingga sekarang masih dibutuhkan dalam upaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia. Bahkan dahulu banyak terbitan majalah atau media cetak yang dikhususkan untuk dibaca oleh anak-anak, sebagai langkah menumbuhkan budaya baca sejak dini.
Lalu bagaimana “Strategi Menumbuhkan Budaya Baca & Meningkatkan Daya Baca Lintas Generasi” saat ini?…
Pertama untuk menumbuhkan budaya baca, harus tersedianya bahan bacaan yang diminati oleh calon pembacanya. Misalnya media cetak yang membahas agama, otomotif, seni budaya, ekonomi, hiburan, hobi yang berhubungan dengan calon pembacanya atau kebutuhan informasi lainnya yang dapat diperoleh dengan membaca.
Kedua, memilih bahan bacaan yang disukai. Ketika sudah ada bahan bacaan, maka calon pembaca akan memilih dari berbagai isi bahan bacaan itu. Sehingga pintu masuk untuk menumbuhkan budaya baca terlalui.
Ketiga, menyempatkan membaca di waktu luang. Setelah adanya minat baca kepada bahan bacaan, maka langkah selanjutnya agar hal itu tetap tumbuh harus senantiasa meluangkan waktu untuk membaca.
Keempat, memilih bahan bacaan lainnya. Setelah meminati satu jenis bahan bacaan, sempatkan juga mengalihkan ke bahan bacaan jenis lainnya. Hal itu dapat membuat nuansa baru dalam proses rutinitas membacanya.
Kelima, berkumpul bersama para penghobi membaca atau menyempatkan ke perpustakaan. Melalui tahapan itu, hobi membaca akan terus menguat dan berkualitas.
Sedangkan untuk meningkatkan daya baca ialah melalui terbiasa menulis hasil dari proses membaca, serta melengkapi dari bahan bacaan lainnya atau mendiskusikan hasil bacaan dengan orang yang suka membaca lainnya.