(Kota Bandung)-, Balai Besar Guru dan Tenaga Kependidikan Jawa Barat menyelenggarakan Webinar Festival Inovasi Pendidikan Jawa Barat “Transformasi Pembelajaran Melalui Inovasi dan Kolaborasi”. Dengan menghadirkan narasumber hebat Juara Jambore GTK, Lina S.Pd, M.T, Kepala Sekolah Berprestasi Katagori Kepala SMA Dedikatif dari Balai Besar Guru Penggerak Jawa Barat Tahun 2024. Acara berlangsung pada Jum’at, 23 Mei 2025.
Sebelum membahas tema “Memimpin dengan Hati dalam Membangun Pendidikan Karakter “. Lina S.Pd, M.T saat mengenalkan diri kepada para peserta webinar mengatakan bahwa saat ini bertugas sebagai Kepala SMAN 1 Padalarang dan Plt SMAN 1 Ngamprah Kabupaten Bandung Barat.
“Pertama saya ucapkan terimakasih kepada BBGTK Jabar yang telah berupaya memfasilitasi sebagai kepala sekolah untuk membagikan praktik baik di sekolahnya kepada para guru. Dengan tujuan membangun pendidikan di Jawa Barat atau umumnya di Indonesia dalam rangkaian kegiatan peringatan Hari Pendidikan Nasional tahun 2025 yang berlangsung selama satu bulan”ucapnya kepada para peserta dan moderator dari BBGTK Jabar.
Lina S.Pd, M.T menjelaskan bahwa untuk mensukeskan diri sebagai kepala sekolah, berbagai program dilaksanakan. Mulai dari awal dengan memetakan tantangan dari sumber daya manusia dan sarana yang ada di sekolah atau program sekolah yang telah dicapai & belum tercapai. Berupaya memberikan layanan pendidikan yang terbaik, kolaborasi internal untuk memaksimalkan fungsi struktural satuan pendidikan dan ekternal dengan mitra kerja atau intansi lainnya.
Serta menerapkan berbagai kebijakan dari Kementrian dan pemerintah daerah berupa program sekolah. Mereplikasi praktik baik dari sekolah lain atau replikasi pendidikan karakter dari kebijakan Kementrian dan dinas dengan diterjemahkan melalui program sekolah dan mempublikasi berbagai kegiatan sekolah di media sosial atau media massa yang rutin mempublikasikan tentang pendidikan.
Publikasi itu sangat penting, karena dengan eksistensi atau personal branding itu dapat menjadi bagian penyemangat siswa atau guru. Sebab dengan kemudahan memperoleh informasi dari Handphone, para siswa atau guru sangat mudah mengetahui perihal siapa kepala sekolahnya, apa program kerjanya atau prestasinya?…
Lina S.Pd, M.T mencontohkan kebiasan baik yang penuh dengan pendidikan karakter di SMAN 1 Padalarang ialah program infaq Rp.500/hari. Melalui program itu, para siswa diarahkan untuk disiplin, empati, dan bergotong-royong.
“Walapun yang umroh itu hanya dua siswa, tetapi para siswa lainnya telah berhasil mengumrohkannya atau memberikan kebahagian dengan kesempatan ibadah ke tanah suci yang dicita-citakan umat islam” ungkapnya.
Ada juga program lainnya yang difokuskan untuk membentuk karakter siswanya, seperti upacara bendera rutin setiap senin, kegiatan literasi pada hari selasa, olahraga pada hari rabu, pembinaan wali kelas setiap kamis dan jum’at sholat dhuha atau tilawah.
Lina S.Pd, M.T mencontohkan praktik baik yang ada di sekolahnya melalui program guru harus mampu menjadi guru konseling, menyempatkan jam kosongnya mendengarkan keluh kesah dari siswa didiknya. Karena bisa saja masalahnya kecil, namun sebab dipendam justu menjadi besar, sehingga ketika dicurahken ke gurunya masalahnya terasa hilang.
Contoh lainnya sebagai kepala sekolah harus terbiasa hadir sebelum siswa atau gurunya hadir ke sekolah dan pulang setelah para siswa & gurunya terlebih dahulu pulang. Semua itu merupakan pengabdian yang akan menjadi keteladanan serta membekas bagi mereka.
Saat memimpin organisasi kepala sekolah dan sekolahnya, Lina S.Pd M.T berupaya memegang komitmen integritas, berupaya memberikan pelayanan terbaik. Membangun keteladanan diri, memaksimalkan kolaborasi, rutin mengevaluasi capaian dan mencari solusi dari tantangan yang dihadapi.
Lina S.Pd, M.T juga berupaya menerapkan prinsip filosofi terima kasih, “setelah menerima harus dibarengi ngasih ke orang lain”. Misalnya ketika mendapatkan ilmu dari seminar, harus segera dibagikan kepada yang membutuhkan atau dipraktekan langsung di lingkungannya. Serta apabila menerima hal lain yang membahagiakan diri, orang disekitar juga harus ikut merasakan kebahagiannya atau berupaya membalasnya langsung kepada mereka yang memberikan kebaikan kepada kita, minimal dengan mendo’akannya.
Lina S.Pd, M.T pada kesempatan itu, juga berupaya menjawab pertanyaan dari peserta, tentang bagaimana menciptakan suasana terbaik pada akhir jam mata pelajaran atau kemistri dalam jam jam terakhir?…
Menurutnya dengan bermain kuis, Ice breaking atau mendiskusikan hal-hal terbaru yang ada di lingkungannya. Memberikan arahan, amanah, motivasi kunci sukses yang penuh makna akan membuat para siswa tetap semangat dan proses pembelajaran semakin berkualitas.
Saat diminta tanggapan perihal pengaruh pendidikan karakter Panca Waluya yang melibatkan Barak TNI/Militer. Lina S.Pd, M.T yang sempat diberi tugas sebagai kordinator guru kunjung/pendamping program tersebut, mengungkapan bahwa program itu diprioritaskan untuk siswa yang sudah tidak tertangani masalah kenakalan remajanya oleh orang tua atau sekolahnya. Hasil didikannya juga sudah dirasakan langsung pengaruh positifnya saat mereka kembali ke lingkungan keluarga siswa atau di lingkungan sekolahnya.
Pada akhir seminarnya, Lina S.Pd, M.T mengharapkan para guru yang nantinya akan menjadi kepala sekolah sudah semestinya berupaya terbiasa memimpin dengan hati. Supaya mampu membentuk karakter yang baik para siswanya dengan memberikan keteladanan, kenyamanan atau suasana yang membahagiakan di setiap lingkungannya.
