Selasa, Mei 13, 2025
Google search engine
BerandaJejak TeladanMenghisab Diri Melalui Catatan Pribadi

Menghisab Diri Melalui Catatan Pribadi

Penulis: Dwi Arifin (Jurnalis Media Cetak dan Online & Kepala Pusat Pengembangan Relasi Media Massa Organisasi Profesi Jurnalis Independen Bersatu)

Pentingnya tentang muhasabah diri disampaikan oleh sahabat nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam, Sayyidina Umar bin Khattab yang nasihatnya masyhur dijadikan landasan bagi umat islam yaitu:

حَاسِبُوا أَنْفُسَكُمْ قَبْلَ أَنْ تُحَاسَبُوْا وَتَزَيَّنُوْا لِلْعَرْضِ الأَكْبَرِ وَإِنَّمَا يَخِفُّ الْحِسَابُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى مَنْ حَاسَبَ نَفْسَهُ فِى الدُّنْيَا

“Hisablah diri (introspeksi) kalian sebelum kalian dihisab, dan berhias dirilah kalian untuk menghadapi penyingkapan yang besar (hisab). Sesungguhnya hisab pada hari kiamat akan menjadi ringan, hanya bagi orang yang selalu menghisab dirinya saat hidup di Dunia.”

Mengevaluasi diri merupakan upaya atau langkah untuk memperbaiki diri. Karena melalui proses itu dapat melihat berbagai indikator tentang perkembangan diri, tentang hal-hal yang perlu diperbaki atau hal-hal buruk yang harus segera dihilangkan.

Dalam proses itu, teknisnya dapat melalui catatan pribadi yang bersifat harian. Setelah catatan harian terkumpul selama seminggu, sebulan, selama semester atau setahun, semua catatan itu dapat digunakan untuk mengavaluasi sesuai apa yang harus menjadi target perubahannya.

Lalu apa saja yang penting dievaluasi dalam bentuk catatan pribadi, serta kapan waktu yang tepat untuk mengevaluasi atau mencatatnya. Ada 7 hal yang penting dievaluasi, karena semuanya sangat erat dengan kehidupan kita sehari-hari.

  1. Ruhaniah

Mengevaluasi kondisi ruhaniah dapat mengukur kedekatan seorang hamba dengan Robbnya atau mahluk dengan Tuhannya. Seperti apa keistiqomahaan ibadahnya, capaian kualitas atau kualitas ibadahnya, serta pengaruh ibadah kepada diri?..

  1. Aqliah

Mengavaluasi aqliah dapat mengukur tentang ilmu apa saja yang dipahami, ilmu apa yang dibutuhkan, manfaat ilmu yang dimiliki atau sumber ilmu yang perlu dijadikan referensi?…

  1. Jasmaniah

Mengavaluasi jasmaniah dapat melihat sejauh mana kekuatan tubuh, keterampilan bela diri, kondisi tubuh, berbagai makanan yang dikonsumsi sehat dan bergizinya. Karena zaman sekarang banyak makanan yang enak, namun tidak sehat atau bahkan merusak tubuh?…

  1. Harta

Mengavaluasi harta dapat menilai tentang jumlah harta yang dimiliki, sumber harta atau cara memperoleh, prosenya halal atau cenderung haram. Bagaimana menggunakannya hingga apa manfaat jangka panjangnya?…

  1. Asmara

Mengavaluasi tentang siapa saja yang perlu diberi kasih sayang, siapa yang menyayangi kita dan perlu dibalas kasih sayangnya, serta kasih sayang seperti apa yang penting diberikan kepada orang-orang sekitar. Karena tanpa asmara, hidup dapat kurang bergairah.

  1. Organisasi

Mengavaluasi organisasi ada dua bentuk yaitu organisasi perusahaan bagi yang memiliki perusahaan atau diberi jabatan khusus di perusahaannya, serta organisasi yang dijalani untuk kegiatan di masyarakat atau lingkungan yang secara rutinitas dapat mendukung untuk mewujudkan apa yang kita cita-citakan.

  1. Sosial

Mengavaluasi sosial melalui lingkungan terkecil, dimulai dari kondisi keluarga hingga masyarakat. Seperti apa keharmonisan keluarga, bagaimana peran kita di masyarakat atau apa yang perlu diperbaiki dalam keduanya?…

Proses evaluasinya dapat dilaksanakan menjelang tidur atau saat dini hari mengawali hari. Melalui berbagai pertanyaan yang menghasilkan berbagai pesan dari setiap catatan dapat difungsikan untuk perbaikan diri kedepannya. Mengingat pesan Rasulullah kepada umatnya:

مَنْ كَانَ يَوْمُهُ خَيْرًا مِنْ أَمْسِهِ فَهُوَ رَابِحٌ. وَمَنْ كَانَ يَوْمُهُ مِثْلَ أَمْسِهِ فَهُوَ مَغْبُوْنٌ. وَمَنْ كَانَ يَوْمُهُ شَرًّا مِنْ أَمْسِهِ فَهُوَ مَلْعُوْنٌ

“Siapa saja yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka ia (tergolong) orang yang beruntung. Siapa saja yang hari ini sama dengan hari kemarin, maka ia (tergolong) orang yang merugi. Siapa saja yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin, maka ia orang yang dilaknat (celaka).” (HR Al-Hakim).

Semoga melalui berbagai hal tersebut yang dievaluasi dapat menjadi cerminan tentang arah kehidupan, seperti apa diri kita sekarang hingga kedepannya, skala prioritas yang akan dijalankan dan sebagai seorang yang beriman akan sedikit mengetahui perihal lebih banyak mengumpulkan pahala atau dosa?…

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine

Most Popular

Recent Comments