(Bandung)-, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) tahun ini mengusung tema “Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua”. Dalam memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2025. Peringatan tersebut menjadi momentum untuk meneguhkan dan memperkuat tekad, serta komitmen dalam memajukan pendidikan nasional.
Ketua Forum Komunikasi Musyawarah Guru Mata Pelajaran (FK MGMP) PPKn / Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMA Provinsi Jawa Barat, Dr. Ida Rohayani S.Pd, M.Pd, menjelaskan perihal makna dari “Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua”.
Menurutnya dengan adanya notif kata semesta dalam tema Hardiknas tahun ini menjadi petunjuk bahwa pendidikan yang dijalankan harus menghasilkan generasi yang berjiwa tangguh, survive, berupaya terus menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Tidak melupakan jati diri atau bangsanya dan resiliensi untuk menghadapi tantangan global di masa depannya.
Selain itu mampu mempertahankan negerinya atau kehidupan semestanya, melalui pemberdayaan manusia secara spiritual dan sosial. Membentuk SDM yang mampu beradaptasi dengan teknologi yang menjadi bagian dari perkembangan Dunia. Sebagai solusi dari kondisi global yang saat ini sedang dihadapi. Masih adanya masalah perang antar negara, secara fisik hingga ekonomi & dekadensi moral. Serta tantangan kebutuhan teknologi terbarukan hingga disrupsi jaman. Karena kondisi masyarakat yang mudah bersentuhan atau berhadapan dengan masyarakat dunia yang dapat membahayakan dan mengungtungkan.
“Maka dari itu pentingnya upaya “Ngigelan Jaman” atau mempertahankan budaya atau kearifan lokal. Dengan mewujudkan pendidikan yang mampu membentuk siswa agar dapat bersaing secara global. Sesuai fitrah anak, zaman, kehidupan alamnya dan tantangan global yang akan dihadapi generasi saat ini” jelasnya saat wawancara khusus bersama jurnalisindependenbersatu.com melalui sambungan telephone pribadinya (3/5/2025)
Menurutnya sebagai Wakasek Kurikulum SMAN 3 Kota Bandung, Dr. Ida Rohayani S.Pd, M.Pd mengatakan khususnya pemerintah daerah bersama Gubernur Jabar terbarunya sangat fokus untuk membentuk generasi berkarakter masyarakat Sunda, seperti jaman dahulu. Contohnya melalui program Nyaah ka Indung atau pendidikan kedisiplinan bagi siswa yang bermasalah dengan melibatkan TNI. Serta membentuk pelajar dengan jasmani yang kuat dan sehat melalui mengutamakan jalan kaki ke sekolah. Melalui berbagai langkah preventif, persuasif dan responsive untuk menangani kenakalan atau masalah remaja.

Sedangkan pemerintah pusat melalui Kemendikdasmen mengarahkan agar setiap layanan pendidikan berbasis pendekatan deep learning dalam meningkatkan kualitas pendidikannya. Deep learning merupakan proses pembelajaran yang berfokus pada pemahaman mendalam dan pengaplikasian konsep secara terbaik atau menyeluruh.
Serta semua layananan pendidikan dari sekolah, tidak menjadi beban ekonomi orang tua siswa atau semua kegiatan dilaksanakan dengan penuh kesederhanaan, namun penuh makna. Misalnya kegiatan wisuda/perpisahan di sekolah.
Sebagai guru yang aktif menjadi dosen mata kuliah Pancasila di Universitas Telkom, Dr. Ida Rohayani S.Pd, M.Pd mengungkapkan ada 3 harapan pada momen Hardiknas tahun ini. Pertama berbagai kebijakan pendidikan di tingkat pusat dan daerah untuk pendidikan yang bermutu dapat mewujudkan Indonesia Emas 2045. Kedua para guru sebagai pelaksananya memperoleh advokasi, serta sosialisasi atau arahan yang jelas untuk menjalankannya dan ketiga adanya interpretasi peraturan daerah yang tidak bertentangan dengan peraturan pusat agar tidak menjadi kebingungan di akar rumput dalam menetapkan subjek hukumnya.