Selasa, Mei 13, 2025
Google search engine
BerandaPemerintahanIslam-Sunda & Jabar Istimewa

Islam-Sunda & Jabar Istimewa

(Bandung)-, H. Asep Syamsudin S.Ag, Anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa DPRD Jabar, sebagai legislator Jabar memberikan masukan untuk Mewujudkan Jabar Istimewa, lembur diurus Kota ditata.

Menurutnya pembangunan yang tidak didasari dan diorientasikan untuk memanusiakan manusia secara kaffah ( utuh ) dijamin menemui futility (kegagalan).

“Konsep manusia secara utuh harus merupakan representasi dari mayoritas manusia yang ‘dumuk’ di wilayah tersebut. Jabar pada 2024 secara demografis menunjukan 97,3 persen Islam dan 75 persen Etnik Sunda dari 49,6 jt jiwa penduduk Jabar. Oleh karena itu, maka pembangunan di Jawa Barat harus didasari dan diorientasikan untuk mewujudkan manusia seutuhnya berwawasan Agama dan Budaya yaitu (Islam-Sunda) tanpa mengecilkan arti agama dan etnik lain yang tinggal di Jabar” jelasnya melalui keterangan tertulis yang disampaikan kepada media cetak dan online Koran SINAR PAGI (28/4/2025)

“Islam dan Sunda di Jabar merupakan entitas yang menyatu tidak bisa dipisahkan meski bisa dibedakan. Perbedaan tersebut tidak boleh dipertentangkan, bahkan harus tersublimasi sehingga saling mengisi agar Islam tidak tercerabut dari akar kulturnya dan Sunda menemukan visi ilahiyahnya. Inilah yang saya maksud KURING Muslim, ANA Sunda” ucapnya

H. Asep Syamsudin S.Ag mengungkapkan konsep manusia seutuhnya berangkat dari kerangka berpikir, bahwa tidak ada yang mengetahui detail manusia kecuali pencipta manusia.

“Konsep manusia dalam spiritualime Sunda dapat kita elaborasi pada masyarakat Sunda ‘Kanekes’ Banten yang meyakini bahwa pencipta manusia adalah Sang Hyang Keresa (yang maha kuasa-Nu ngersakeun), disebut juga Batara Tunggal (YME), batara jagat (penguasa alam), dan Batara Seda Niskala (yang gaib) yang bersemayam di buana nyungcung” ungkapnya

Sedangkan dalam al-Quran sebagai sumber rujukan Islam, manusia dibicarakan dalam 12 kata menyangkut dimensi fisik-psikis, dimensi fisik, dan dimensi psikis.

12 kata tersebut dhohir-bathin (fisi-psikis) adalah Bani Adam, dzuriyatan man hamalna ma’a Nuh, al- Insan, an-Nas, al-Unas, dan al-Ins. Sisi fisik (dhohir) disebut al-Basyar. Sedangkan sisi psikis manusia disebut dengan ; an-Nafs, al-Aql, al-Qolb, ar-ruuh, dan al-Fithroh.

H. Asep Syamsudin S.Ag menyimpulkan sublimasi konsep manusia dalam spiritualisme Sunda dan keyakinan Islam inilah yang kemudian diacu-diaci. Sehingga menjadi acuan dan acian untuk memanusiakan manusia seutuhnya di Jawa Barat.

Ulama dan Budayawan Jabar secara historis terkonfirmasi telah, sedang, dan akan terus mewujudkan manusia seutuhnya yang dikenal dengan insan kamil bukan instan kamil. Bahkan Marteen van Bruenesen antropolog memotret bahwa peran para Ulama dalam bidang ini sudah ada sebelum republik ini berdiri.

Maka dari itu, usul kongkritnya ialah dalam visi Perwujudan Jabar Istimewa, lembur diurus kota ditata. Misi mewujudkan SDM berkarakter sejatinya ditambahkan dengan kata ‘berwawasan budaya dan agama’. Sehingga menjadi ; Mewujudkan SDM berkarakter berwawasan budaya dan agama.

https://www.koransinarpagijuara.com/2022/06/26/media-cetak-diprediksi-lebih-menyehatkan-akal-pikiran-dibandingkan-media-sosial
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine

Most Popular

Recent Comments