Senin, April 28, 2025
Google search engine
BerandaAdvertorialPeringati Hari Puisi Sedunia 2025, Jurnalis Tulis 9 Puisi Sehari

Peringati Hari Puisi Sedunia 2025, Jurnalis Tulis 9 Puisi Sehari

(Bandung)-, Puisi adalah karya sastra. Puisi merupakan karya sastra yang menggunakan bahasa indah dan terikat oleh aturan penulisan. Puisi juga dapat diartikan sebagai bentuk komunikasi antara penyair dan pembacanya.

Kepala Pusat Pengembangan Relasi Media Massa Organisasi Profesi Jurnalis Independen Bersatu, Dwi Arifin menyampaikan pada Hari Puisi Sedunia yang berlangsung setiap 21 maret. Khusus tahun ini, Jurnalis memperingati hari itu dengan membuat 9 puisi berbagai tema, mulai dari alam, religi, ekonomi, tokoh daerah, rutinitas masyarakat dan media cetak. Semua puisinya sudah dipublikasikan di media online mitra organisasi.

“Kegiatan tersebut sebagai upaya melestarikan bagian dari karya sastra di media massa. Melalui menulis puisi, diharapkan akan menambah perbendaharaan kata, memahami makna dari kata-kata, menyampaikan pesan melalui keindahan kalimat, serta menyegarkan akal pikiran”jelasnya kepada media cetak dan online (27-3-2025)

Selain itu, kedepannya pihak media massa melalui jurnalisindependenbersatu.com akan berupaya menampung karya puisi dari publik bacanya untuk dipublikasikan di media online pada hari sabtu dan minggu.

Informasi yang dihimpun dari ringkasan Artificial intelligence / AI google dijelaskan bahwa puisi umumnya dibagi menjadi dua jenis utama: puisi lama dan puisi modern, dengan puisi lama seperti pantun, syair, dan gurindam, sedangkan puisi modern mencakup puisi naratif, lirik, dan deskriptif.

Puisi Lama:
Pantun: Puisi dengan empat baris, bersajak ABAB, dan berisi sampiran (dua baris pertama) dan isi (dua baris terakhir). Syair: Puisi dengan empat atau lebih baris, bersajak AAA, dan berisi ide atau gagasan. Gurindam: Puisi dengan dua baris, bersajak AA, dan berisi nasihat atau ajaran. Talibun: Puisi dengan rima yang sama pada setiap barisnya, namun tidak memiliki aturan baris dan bait yang ketat. Mantra: Ujaran lisan dengan rima yang ketat, sering digunakan dalam ritual atau upacara. Seloka: Puisi yang mirip dengan pantun, namun memiliki keterkaitan antara bait-baitnya.

Sedangkan Puisi Modern, yaitu:
• Puisi Naratif: Puisi yang menceritakan sebuah kisah atau peristiwa.
• Puisi Lirik: Puisi yang mengungkapkan perasaan atau emosi penyair.
• Puisi Deskriptif: Puisi yang menggambarkan sesuatu, misalnya tempat, orang, atau suasana.
• Puisi Balada: Puisi yang menceritakan kisah atau cerita, seringkali dengan irama yang mudah dinyanyikan.
• Puisi Elegi: Puisi yang mengungkapkan perasaan duka atau sedih.
• Puisi Ode: Puisi yang berisi pujian atau penghormatan kepada seseorang atau sesuatu.
• Puisi Romansa: Puisi yang berisi tentang cinta atau kasih sayang.
• Puisi Satire: Puisi yang berisi kritik atau sindiran terhadap sesuatu.
• Puisi Distikon: Puisi yang terdiri dari dua baris.
• Puisi Terzina: Puisi yang terdiri dari tiga baris.
• Puisi Kautrin: Puisi yang terdiri dari empat baris.
• Puisi Kuin: Puisi yang terdiri dari lima baris.
• Puisi Sektet: Puisi yang terdiri dari enam baris.
• Puisi Septima: Puisi yang terdiri dari tujuh baris.
• Puisi Stanza: Puisi yang terdiri dari beberapa baris yang membentuk sebuah bait.
• Puisi Soneta: Puisi yang terdiri dari 14 baris.

Artikulli paraprak
Artikulli tjetër
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine

Most Popular

Recent Comments