“Untuk berbuat baik, semua manusia cenderung dapat mengamalkannya. Namun untuk menjauhi kemaksiatan atau keburukan, tidak semua orang dapat menjauhinya”
Seperti halnya ada orang yang memperoleh harta dari cara yang tidak benar, lalu dia berbuat kebaikan dengan harta tersebut?…
Jika dihubungkan dengan momen bulan puasa, sering terlihat banyak orang mampu menahan laparnya selama waktu subuh hingga magrib. Namun ketika berbuka puasa, makan dengan berlebihan sesuatu yang dilarang oleh ajaran islam. Sehingga membuat tubuh terasa berat, ketika harus melaksanakan sholat isya dan tarawih.
Ada juga orang yang rajin sholat, namun tetap tergiur untuk melaksanakan hal-hal yang seharusnya dijauhi oleh agama. Ketika itu sholatnya tidak berhasil membentuk diri untuk mencegah dari perbuatan tercela. Padahal indikator orang yang sukses menjalankan sholatnya dijelaskan dalam Al Quran surat Al-‘Ankabut ayat 45
اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِۗ
Sesungguhnya sholat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar.
Tarkul Ma’ashi (ترك المعاصى). Ini bermakna bahwa sebagai muslim harus mampu meninggalkan maksiat dan hal-hal negatif lainnya.
Lalu bagaimana agar dapat menjalankan Tarkul Ma’ashi?…
Kadang manusia cenderung mudah tergoda oleh saitan atau terjerumus oleh hawa nafsunya, ketika sedang sendirian. Misalnya dengan memilih bermalas-malasan hingga tergoda kepada hal yang melanggar atau dilarang oleh syariat islam. Maka Al Qur’an mengingatkan agar terhindar dari hal itu, kita diarahkan untuk senantiasa bersama orang-orang yang benar atau Alloh Ridhoi.
Pada Qur’an surat At-Taubah ayat 119
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَكُوْنُوْا مَعَ الصّٰدِقِيْنَ
Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tetaplah bersama orang-orang yang benar!
Selain itu juga menganggap dosa itu kecil akan membuat meremehkan dosa atau manusia justru terperosok ke dalam perbuatan yang salah.
Fudhail bin Iyadh generasi tabi’ut tabi’in sempat berkata, “Semakin kecil dosa itu terlihat dalam pandanganmu, semakin besar dosa di sisi Allah. Sebaliknya, semakin besar dosa itu terasa dalam hatimu, semakin kecil dosa di sisi Allah.”
Penulis: Dwi Arifin (Pimpinan Ranting Gerakan Pemuda Ansor Nahdlatul Ulama Desa Gandasari Kecamatan Katapang Kabupaten Bandung).