Jumat, Maret 21, 2025
Google search engine
BerandaPendidikan17 Arahan Gubernur Jabar Untuk Kepala Sekolah

17 Arahan Gubernur Jabar Untuk Kepala Sekolah

(Bandung)-, Dilansir dari Koransinarpagijuara.com, Dudung Nurullah Koswara Praktisi Pendidikan membahas tentang 17 arahan Gubernur Jabar kepada para kepala sekolah.

Menurutnya sungguh luar biasa Disdik Jawa Barat yang telah memfasilitasi pertemuan antara KDM sebagai Gubernur Jawa Barat, dengan entitas kepala sekolah pendidikan menengah, dalam giat konsolidasi, internalisasi arah kebijakan bidang pendidikan di Jawa Barat dengan tema Peningkatan Kualitas Pendidikan Menengah di Jawa Barat Menuju Jawa Barat Istimewa.

Berikut beberapa poin yang harus kita garis bawahi dari pernyataan KDM terkait arah kebijakan pendidikan di Jawa Barat. Diantaranya adalah :

Pertama, KDM memohon maaf atas kebijakan awal yang membuat “gaduh” entitas kepala sekolah dan dunia pendidikan. *Lebih baik gaduh daripada diam tapi menenggelamkan banyak orang*.

KDM sangat mengerti hal kontekstual dan masa depan entitas kepala sekolah agar lebih bermartabat. Sengatan awal KDM ibarat “imunisasi” bagi entitas kepala sekolah agar lebih baik dan lebih baik lagi. Ini kebijakan awal yang pahit tapi didalamnya menginjeksikan rasa cinta pada Disdik dan entitas kepala sekolah.

Kedua, KDM sangat memahami dan mengerti bahwa kepala sekolah mengalami problem dan beban hidup yang berat. Entitas kepala sekolah terlihat tertekan dan punya pertanggung jawaban sangat berat. Terutama terkait dengan akuntabilitas keuangan sekolah.

Ketiga, KDM berjanji menghentikan “penderitaan” kepala sekolah masa kepemimpinannya. Tidak boleh ada lagi tekanan psikologis kolektif pada entitas kepala sekolah. Tidak boleh lagi kepala sekolah dan guru guru, bisa diintimidasi.

Wibawa guru dan kepala sekolah harus benar benar baik di mata masyarakat. Asbab keuangan/transaksi di sekolahan akan merontokan wibawa guru dan kepala sekolah. Ini sangat merugikan marwah guru dan kepala sekolah.

Gara gara nila (transaksi) setitik, rusak sekolah sebelangga. Giat study tour dan sejenisnya tidaklah menguntungkan bagi marwah sekolah, guru dan kepala sekolah. Stop! Stop segala hal yang bisa “merontokan” martabat Disdik, sekolah, guru dan kepala sekolah.

Keempat, KDM mengatakan realitas anak didik saat ini sedang mengalami mental manja. Gejala “kemanjaan” luar biasa menerpa anak didik kita. Mereka tidak memahami orangtua sulitnya mencari nafkah. Penguatan karakter anak didik sangat diperlukan.

Anak tahan banting, berjiwa pejuang, mampu mengerjakan suatu hal, produktif, tidak konsumtif. Ini harus dimulai dari sekolahan. Keteladanan kepala sekolah, guru dan orang dewasa di entitas sekolah adalah utama.

Kelima, KDM mengatakan kita ini entitas sarjana pendidikan. Logikanya harus lebih baik dari entitas orangtua anak didik dan masyarakat. Kita adalah entitas pendidik harus lebih smart dari siapa pun. Termasuk dalam giat study tour dll. wajib bebas kritik karena tepat sasaran dan logis.

Keenam, KDM meminta sekolah fokus hal sederhana tapi sangat mendasar yang bertujuan “Mewujudkan Manusia Seutuhnya” mulai dari disiplin siswa dalam : 1) kebersihan sekolah, 2) cara berpakaian, 3) cara bersepatu, 4) cara menyisir rambut, 5) cara berkendaraan, 6) cara makan, 7) cara buang sampah, 8) cara berbaris atau antri masuk sekolah.

Ketujuh, KDM pada tahun ajaran baru akan ada lomba antar sekolah. Sekolah mana yang paling disiplin? Sekolah mana yang lingkungannya paling bersih dan tertata? Sekolah mana yang sekolahnya zero kriminal? Sekolah kota dan sekolah pinggiran yang prestasi akademiknya terbaik.

Akan ada hadiah Rp 4 milyar bagi sekolah berprestasi. Hadiah untuk pembangunan sekolah. KDM mengatakan, “Juara 1 Rp 4 milyar, juara 2 Rp 3 milyar, juara 3 Rp 2 milyar dan juara harapan Rp 1 milyar. Untuk stimulus pembangunan sekolah.

Kedelapan, KDM akan memberikan perlindungan bagi kepala sekolah. Anggaran disiapkan pemerintah provinsi. Akan disiapakan “Ruang Pengaduan” ketika ada pihak eksternal yang mengintimidasi kepala sekolah dan sekolahan. Stop kriminalisasi kepala sekolah! Disiapkan pengacara.

Kesembilan, KDM menginginkan perbaikan manajemen sekolah, mulai dari peran security dan hal lainnya. KDM mengatakan tidak mau guru, kepala sekolah dan sekolah “dijelek jelekin” oleh pihak eksternal.

KDM mengatakan, “Lebih baik dijelek jelekin dan ditamparin oleh saya daripada oleh “orang lain”. Nanti kedepan bila ada hal yang jelek terkait guru, anak didik dan kepala sekolah bukan kesalahan guru dan kepala sekolah melainkan kesalahan saya sebagai gubernur.

Kesepuluh, KDM mengatakan kita bersiap memperbaiki infrastruktur sekolah. Ada anggaran Rp 1,2 trilyun. Jalan jalan menuju sekolah harus lebih baik. Ruang kelas harus lebih baik. Sekolah harus hijau, ruang terbuka dan taman terbaik.

Kesebalas, kenaikan pangkat, golongan guru harus diurus oleh BKD, Guru tidak boleh sibuk oleh aplikasi dan administrasi. BKD melayani, mendatangi sekolahan bila perlu. Proaktif bantu guru. Guru fokus melayani anak didik dengan optimal.

Keduabelas, KDM punya mimpi sekolah harus free biaya. Free agar masyarakat benar benar diringankan. KDM tahu, guru dan kepala sekolah masih banyak kekurangan dll. Pemerintah provinsi harus proaktif terkait kebutuhan guru dan sekolahan.

Ketigabelas, KDM menekankan SPMB/PPDB tidak ada keributan. Titipan titipan anak didik yang melibatkan berbagai pihak, tidak boleh ada. SPMB normatif yang objektif, transfaran dan akuntabel. Layani hak anak didik dengan baik.

Keempatbelas, KDM akan mengadakan “safari” bersilaturahmi dengan entitas pendidikan di beberapa wilayah. Ada jadwal keliling setiap keresidenan/kantor gubernur wilayah. Ramadhan ketemu KDM di karesidenan. KDM mendo’akan para kepala sekolah semoga TTD, (Tenang, Tentram dan Damai) dalam profesi mulianya.

Kelimabelas, KDM secara tidak langsung mengatakan, “Tidak mengapa saya sebagai gubernur dicaci maki anak didik, guru dan kepala sekolah asal martabat dan masa depan semuanya lebih baik”. Pahit di awal, manis diujung, demikian spirit KDM.

Keenambelas, KDM memastikan “Anak Didik Jawa Barat Punya Kadaek*. Dari mental kadaek yang memberi ruh pada semua anak didik Jawa Barat, suatu saat akan melahirkan masyarakat yang produktif dan sukses.

Ketujuhbelas, KDM menghendaki setiap orangtua wajib tandatangan membuat komitmen saat awal SPMB. Tidak ada lagi orangtua mengkriminalisasi guru dan kepala sekolah. Sesuai dengan dokumen awal bermaterai dilegasi oleh notaris.

KDM menghendaki Orangtua Tidak Mencampuri Urusan Mendidik Anak di Sekolah. Kemerdekaan edukatif entitas guru harus dihargai secara optimal dalam mengembangkan potensi dan pembinaan karakter anak didik.

Jabar istimewa lahir dari pemimpin istimewa, rakyat istimewa dan pemikiran yang istimewa. Love Disdik Jabar, Love KDM dan love kepala sekolah.

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine

Most Popular

Recent Comments