(Kabupaten Bandung)-,Program unggulan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama / MWC Kecamatan Katapang atau “Ngawayuh” ngaji wayah subuh, setiap hari sabtu di Masjid Besar Katapang. Kajian subuh yang membahas isi kitab Adabu Ta’lim Wal Muta’alim, karya Hadrotusyekh KH. Hasyim Asyari menjadi percontohan bagi MWC Kutawaringin.
Ketua Tanfidziyah Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama / MWC Kecamatan Kutawaringin, KH. Andris Fajar, S.Ag., M.Pd secara langsung melaksanakan study banding tentang program tersebut.
Menurutnya program unggulan seperti ngaji subuh merupakan capain organisasi yang harus ditiru atau dilaksanakan di masjid-masjid besar di wilayahnya.
“Kebetulan di depan stadion Jalak Harupat ada masjid besar yang rencana pengelolaan kemakmuran masjidnya diamanahkan ke Nahdlatul Ulama, maka dengan pertemuan ini sebagai study banding” ucapnya saat bersilahturahmi dengan jam’ah ngaji subuh (2/22/2025)
Melalui ngaji subuh dengan sumber kitab dari pendiri Nahdlatul Ulama dan dibahas oleh organisasi secara langsung akan semakin jelas sanad keilmuannya hingga memudahkan memahaminya.
Selain itu, KH. Andris Fajar, S.Ag., M.Pd juga membahas tentang program ekonomi yang dikelola organisasi sudah berjalan seperti pengelolaan warung kopi untuk kelas menengah atas yang ada di masjid Al Fathu telah menghasilkan kontribusi ke PC Nahdlatul Ulama Kabupaten Bandung senilai Rp.7 Jutaan / bulannya.
“Kebetulan saya juga aktif di Baznas Kabupaten Bandung, bagi mereka yang terkendala modal usaha dapat mengajukan untuk menerima bantuan” ucapnya
Sekertaris Tanfidziyah Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Kecamatan Katapang, Ustadz Ruri Alfalahuddin mengatakan program mingguan, bulanan dan tahunan organisasi yang telah dilaksanakan bertujuan membangun eksistensi Nahdlatul Ulama di wilayahnya. Setelah eksistensi terbangun, maka bidang lain seperti ekonomi, pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan bagi umat menjadi prioritasnya
Ketua Ranting Nahdlatul Ulama Desa Sangkanhurip, Ustadz Eko menyatakan bahwa pengurus Nahdlatul Ulama di desanya sudah terbentuk 12 Anak Ranting. Hal itu menjadi program pengembangan organisasi yang akan dilanjutkan atau diperluas ke wilayah lain yang belum memiliki Anak Ranting.
Penulis: Dwi Arifin (Pimpinan Ranting Desa Gandasari Gerakan Pemuda Ansor Nahdlatul Ulama)