Penulis: Dr. Ny. Hj. Umnia Labibah S.Th.i, M.Si (Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Huda, Rawalo Banyumas)
Jika ada yang menyebutkan bila menghafal Al Quran tidak memberikan manfaat. Karena sudah ada teknologi sebagai pengganti apa yang dihafal oleh para hafiz atau sebab dahulu Al Qur’an belum dijadikan kitab yang tertulis, sehingga perlu diabadikan oleh para penghafal Qur’an.
Meski hari ini teknologi telah bisa melipat bumi dan AI dengan mudah menduplikasi kecerdasan manusia. Tetapi mengkaji dan menghapal al-Quran tak berarti tak lagi up to date. Al Quran adalah kalam suci yang melampaui segala zaman, sholih likulli zaman wa makan. Ujaran al-Quran pun bukan sekedar kata-kata yang mudah usang, ia melampaui daya magic yang bisa dihapal oleh anak-anak yang belum memahami huruf-huruf, oleh mereka yang tak memiliki penglihatan, bahkan oleh jutaan manusia tanpa perlu tau atau paham maknanya. Hal itu adalah mukjizat yang bagi pendengarnya memberikan keteduhan, menjadi obat bagi yang sakit, menjadi rujukan pengetahuan dan menjadi manhajul hayyah atau guidance of life bagi umat islam.
Jadi jika teknologi hari ini lebih canggih seperti apapun, al Quran selalu punya tempat untuk di kaji dan hafal, karena demikian Allah dalam firmannya dalam QS al Qomar 32 disebutkan bahwa Allahlah yang menjadikan al Quran mudah di baca dan dipelajari.
وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْاٰنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُّدَّكِرٍ ٣٢
Sungguh, Kami benar-benar telah memudahkan Al-Qur’an sebagai pelajaran. Adakah orang yang mau mengambil pelajaran?…
Maka jika ada yang menyebut zaman sekarang tidak lagi relevan menghapal al-Quran, sejarah membuktikan tidak ada kutab suci sebagaimana al Quran yang orisinilitasnya sedemikian terjaga dengan rantai periwayatan yang terpercaya (golden chain) yang tidak ada pada kitab suci lain. Menghapal al Qur’an menjadi bagian dari wujud janji Allah dalam QS al Hijr ayat 9,
اِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَاِنَّا لَهٗ لَحٰفِظُوْنَ
Sesungguhnya Allah yang menurunkan al Quran dan Allah pula yang akan menjaganya.
Di antaranya terjaganya Al Quran ialah melalui lisan para hafdzul Quran. Dan selamat kepada ke-13 santri putri PP Miftahul Huda yang telah diwisuda tahfidz al Quran 30 juz bilghoib. Berbahagialah, karena Allah menyebut kalian sebagai keluarga Allah. Aamiin