Reporter: Tim Publikasi HPN 2025
(Bandung)-, Kepala Pusat Pengembangan Relasi Media Massa Organisasi Profesi Jurnalis Independen Bersatu, Dwi Arifin menjelaskan pada Hari Pers Nasional tahun 2025, Jurnalis Independen Bersatu memilih tema “Membangkitkan Eksistensi Media Cetak, Melestarikan Reputasi & Memperluas Relasi”.
“Acaranya berlangsung 3 hari, mulai dari Tasyakuran Bulan Media Massa, Dialog Bersama Rektor dan Profesor, serta pemberian cendra mata digital atau cetak bertema “Jejak Prestasi”, khusus narasumber dan relasi organisasi” jelasnya kepada media cetak dan online (12/2/2025)

Tahun ini kegiatan unggulan yang telah terlaksana dalam rangka memperingati HPN / Hari Pers Nasional 2025 bersama organisasi profesi Jurnalis Independen Bersatu ialah menghadirkan 2 narasumber dialog jarak jauh atau online. Pertama Prof. Dr. Mite Setiansah, S.IP., M.Si, Profesor Bidang Ilmu Media dan Komunikasi Universitas Jenderal Soedirman, membahas “Strategi Membangkitkan Eksistensi Media Cetak di Era Digital”. Narasumber ke dua Rektor Institut Agama Islam An-Nawawi, Hj. Ashfa Khoirun Nisa`, S.Pd.I, M.S.I membahas “Peran Perguruan Tinggi Mewujudkan Target Pembangunan Pendidikan Dalam Kabinet Merah Putih”. Dialog jarak jauh atau online bersama ke dua narasumber tersebut, sebagai upaya memberikan kontribusi informasi khusus kepada media massa.

Menurutnya sesuai tema Hari Pers Nasional tahun ini, “Membangkitkan Eksistensi Media Cetak, Melestarikan Reputasi & Memperluas Relasi”. Tujuannya ialah kembali membangkitkan eksistensi media cetak sebagai bahan bacaan masyarakat. Hal itu penting di tengah pengaruh media sosial yang mulai terlihat kurang baik, jika berlebihan dikonsumsi publik, khususnya remaja.
Selain itu sebagai upaya melestarikan reputasi & memperluas relasi media massa, khususnya media cetak. Dengan merumuskan solusi untuk menghadapi berbagai peluang atau tantangan yang diprediksi ada di masa depan. Serta membuat konsep baru tentang strategi memproduksi bahan bacaan yang terbaik bagi publik bacanya.
Dwi Arifin menyatakan mereka yang terpilih sebagai tokoh populer (dikenal dan disukai oleh banyak orang) dari karya jurnalistik di media massa yang ada di organisasi atau di jurnalisindependenbersatu.com. Sebelumnya dinilai secara khusus dengan 7 indikator. Seperti prestasi yang diraihnya, jejak keteladannya, keistimewaan dalam dirinya, sikap religiusnya, kriteria terproduktif hingga terinspiratif dan pancasilaisnya. Serta jumlah publik baca di media online atau bahan bacaan (Koran, Majalah & Tabloid) saat menjadi narasumber berita.
Untuk pemberian cendra mata “Jejak Presatasi” bagi narasumber atau relasi organisasi. Ada 33 tokoh pupuler peraih cendra mata “Jejak Prestasi” dari Jurnalisindependenbersatu.com, mereka adalah

Memiliki wajah yang cenderung awet muda, karena murah senyum serta basuhan wudhu yang menjadi amalan rutin warga pesantren membuat terlihat lebih cerah pada tampilan personal brandingnya. Kedua hal itu bagian dari ciri-ciri Hj. Ashfa Khoirun Nisa`, S.Pd.I, M.S.I, Rektor Institut Agama Islam An-Nawawi, Founder Griya Bin Nawawi, Founder & Designer Li Scarf dan Banina Men Wear, serta pengasuh pondok pesantren yang ada di lingkungan pendidikannya. Selain itu gemar berbagi ilmu tentang apa yang sukses dijalaninya merupakan cermin kepribadian yang membekas dalam pikiran orang-orang di sekitarnya. Keberhasilan memimpin pesantren, perguruan tinggi dan perusahaannya, keunggulan dirinya menjadi karismatik sebagai narasumber pilihan bagi media massa dari Jateng Selatan.

Menumbuhkan kepedulian terhadap literasi menjadi upaya untuk membangun masyarakat yang lebih baik ke depan. Menurutnya dengan bertumbuhnya literasi di masyarakat akan memperbaiki kondisi sosial secara perlahan-lahan. Sehingga mendekatkan masyarakat kepada literasi merupakan hal yang harus diperjuangkan bersama oleh berbagai pihak.

Menyebarkan karya tulis ilmiahnya ke media massa menjadi bagian dari pengabdian sebagai dosen untuk masyarakat. Walaupun memiliki kesibukan memimpin organisasi kepala sekolah, dirinya tetap berupaya meluangkan untuk menghasilkan karya ilmiah dalam hari-harinya. Berbagai bahasan mulai dari kebijakan pemerintah, masalah sosial, hingga karya tulis religius menjadi inspirasi untuk tema setiap karya ilmiahnya.

Walaupun memiliki tugas tambahan sebagai wakil kepala SMAN 3 Bandung, Dosen di Telkom University. Sebagai guru masih tetap meluangkan waktu untuk menjadi penggerak berbagai organisasi tingkat nasional. Apa yang dijalaninya sebagai upaya memberikan yang terbaik kepada negara dan generasi penerus bangsa di masa depan.

Kesibukan mengelola pesantren tidak menjadi halangan untuk tetap menghasilkan karya tulis keagamaan bagi masyarakat di luar pesantren. Menghasilkan tulisan berbagai tema keagamaan dalam kesehariannya menjadi rutinitas yang seolah-olah wajib. Sebagai upaya melanjukan metode berdakwah melalui tulisan yang menjadi kebiasaan ulama terdahulu.

Menjadi guru agama dan aktif di berbagai organisasi merupakan jalan hidupnya. Ke dua hal itu juga menjadi jalan untuk mencetak para Da’i, khususnya bagi mereka yang ingin mengamalkan agama atau menyebarkan agama ke masyarakat yang ada di pelosok daerah yang belum tersentuh oleh para Da’i. Mengkaji berbagai kitab bersama santrinya di malam hari menjadi bagian dari ihtiar mencetak para Da’i.

Aktif di Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Banyumas yang membidangi komisi perempuan, remaja dan keluarga membuat lebih luas memahami masalah yang sering dihadapi kaum perempuan. Sehingga menjadi pejuang untuk kesadaran kesetaran gender di tengah masyarakat menjadi langkah yang nyata untuk mengurangi timbulnya masalah yang merugikan khususnya kaum perempuan.

Teknologi tepat guna diharapkan mempermudah kehidupan masyarakat dalam menjalani kesehariannya. Selain itu, teknologi tepat guna ditargetkan mampu meningkatkan ekonomi masyarakat. Sebagai dosen yang memiliki kewajiban pengabdian kepada masyarakat, menyebarkan ilmu serta membuat berbagai teknologi tepat guna menjadi jalan upaya memberikan manfaat kepada masyarakat.

Menjadi wartawan televisi di lingkungan istana, tidak membuat dirinya, tidak memiliki waktu untuk mengikuti berbagai perlombaan karya jurnalistik. Justru berbagai lomba yang sengaja diikuti mengasilkan prestasi atau sang juara. Selain itu kesempatan mengikuti seleksi sebagai wartawan yang khusus meliput ibadah haji menjadi pengalaman religius yang penuh kenangan dan bagian dari capain karir jurnalistiknya.
Yayuk Setyaningsih Ketua Sinau Aksara Nusantara Hongkong, Pelestari Bahasa Derah di Luar Negeri)

Menjadi tenaga kerja Indonesia di negara lain, tidak membuatnya lupa atas jati dirinya sebagai gadis keturunan suku jawa. Sehingga waktu luang yang ada sengaja dimanfaatkan untuk melestasikan bahasa daerah di negara lain. Melalui berbagai kegiatan untuk melestarikan bahasa daerahnya bersama tenaga kerja Indonesia yang lainnya.

Memiliki pengalaman di berbagai organisasi kepemudaan dan menjadi kepala dinas termuda di provinsi Jawa Barat merupakan prestasi yang istimewa. Sehingga hal itu menjadi inspirasi tersendiri bagi generasi muda saat melihat tokoh muda yang mampu memimpin birokrasi. Serta keaktifan di media sosial juga menjadi bagian dari upaya mendekatkan diri kepada masyarakat atau memberikan layanan publik sebagai pejabat negara.

Pembangunan desa merupakan program unggulan pemerintah provinsi Jawa Barat. Sebagai kepala bidang yang secara teknis mengelola bantuan tersebut untuk dibagikan ke desa-desa menjadi amanah besar yang harus dilaksanakan dengan baik. Supaya dana bantuan tersebut dapat bermanfaat jangka panjang bagi kehidupan masyarakat di desa.

Aktif di berbagai organisasi yang menunjang karir sebagai guru, serta perjuangannya untuk selalu berupaya memberikan yang terbaik kepada semua pihak. Mengantarkan dirinya meraih prestasi di tingkat nasional dan dikenal sebagai kepala sekolah berintegritas di Jabar menjadi perjalanan karirnya. Berbagai program inovatif yang diwujudkan selama memimpin beberapa sekolah terrekam jelas jejaknya oleh media massa. Hal itu membuat dirinya menjadi narasumber dengan publik baca terbanyak di media massa.
Wawan Nurjaman S.Sos, M.M (Pengelola Media Cetak Koran Mingguan SINAR PAGI, Teristimewa)

Media online belum tentu memiliki media cetak, tetapi media cetak biasanya memiliki media online. Rela melepaskan karirnya sebagai dosen di perguruan tinggi ternama di Sumedang untuk menjadi jurnalis. Merupakan jalan hidupnya untuk memperjuangkan idealisme agar memberikan banyak manfaat kepada masyarakat. Hingga saat ini, di saat banyak media cetak yang tidak terbit kembali, karena kondisi pandemi. Justru dirinya berhasil membawa media cetak yang dipimpinnya puluhan tahun, ketika masa pandemi hingga sekarang tetap menghasilkan bahan bacaan yang menjadi referensi publik bacanya di berbagi daerah.


Kesibukannya mengelola media massa, tidak membuat dirinya, tidak memiliki waktu untuk beroganisasi. Justru berbagai organisasi yang diikutinya membuat kehadirannya membawa kemajuan atau manfaat jangka panjang organisasinya bagi masyarakat. Selain sukses mengelola media cetak dan beroganisasi, sebagai seorang ayah juga berhasil mengantarkan anaknya menjadi alumni yang berprestasi dari perguruan tinggi di Semarang.

Kehadiran hingga kemajuan Forum Wartawan Pendidikan di Jawa Barat tidak lepas dari peran pendirinya, khususnya ketua umumnya. Forum Wartawan Pendidikan Jawa Barat hingga saat ini berhasil menjalin kerjasama dengan organisasi perguruan tinggi, organisasi kepala sekolah, serta lembaga kementrian yang ada di Jawa Barat. Forum Wartawan Pendidikan Jawa Barat yang terdiri dari perwakilan wartawan berbagai jenis media massa, secara khusus sering memberikan kontribusi positif atau aspirasi untuk kemajuan dunia pendidikan di daerahnya.

Ceramah subuh dan berkeliling ke berbagai daerah di Jawa Barat menjadi jalan hidupnya. Sebagai dewan kemakmuran masjid, serta tokoh agama yang mampu menggerakan organisasi keagamaan untuk fokus memakmurkan masjid. Berbagai pengalaman dibidang politik, ketahana pangan dan pemberdayaan masyarakat di masa mudanya menjadi modal penunjang suksesnya program-progam organisasinya.

Kesibukannya menjadi anggota legislatif di Jawa Barat, tidak membuat dirinya melepas perannya sebagai lulusan pesantren yang harus terus menyebarkan islam yang rahmatan lil ‘Alamiin. Malam-malam hari berbagai masjid di daerah wilayah Jawa Barat yang mengundang untuk berceramah di datanginya. Melalui kegiatan dakwahnya banyak masyarakat yang merindukan nasihat agamanya yang disampaikan, hingga mengundangnya berkali-kali untuk berceramah kembali.

Sebagai kepala sekolah swasta yang memimpin lembaga pendidikan SMA Nurgaha selama puluhan tahun, sangat memahami betul kebutuhan masyarakat terhadap layanan pendidikan. Namun tak sedikit justru untuk memenuhi kebutuhan itu terkendala oleh biaya. Maka sekolah harus menghadirkan program khusus bagi mereka atau para siswa yang rawan putus sekolah.

Setelah ditugaskan menjadi kepala sekolah di wilayah pegunungan Kabupaten Bandung merupakan tantangan tersendiri. Karena dihadapan dengan kondisi masyarakat yang kurang minat melanjutkan sekolah, terkendala ekonomi atau hal lainnya. Namun hal itu menjadi penyemangat awal memaksimalkan berbagai upaya untuk merubah kondisi masyarakat agar lebih peduli terhadap pendidikan anaknya. Jumlah kenaikan siswa yang berlipat pada saat tahun ajaran baru dan pembangunan sarana sekolah untuk optimalnya layanan pendidikan menjadi capaian prestasinya.
Hj. Lina Susiani S.Pd, M.Pd (Kepala SDN 019 Pabaki Kota Bandung, Kepala Sekolah Terinovatif)

Menjadi kepala sekolah yang berupaya memaksimalkan fungsi guru untuk mendidik murid-muridnya, menghadirkan berbagai inovasi untuk kemajuan sekolah atau menambah relasi untuk memperluas peran lembaga pendidikannya bagi semua pihak menjadi strategi mengasilkan lulusan yang berkualitas.

Kesibukannya sebagai kepala sekolah, guru, ketua Rukun Warga dan khotib jum’at di kota Bandung. Dirinya masih tetap menyempatkan untuk membuat buku panduan mata pelajaran hingga karya tulis untuk disebar di media massa. Hingga saat ini berbagai buku telah dicetak berulang yang menjadi tambahan penghasilan dan karya tulisnya di media massa dicari & dibaca oleh puluhan ribu orang. Karena dinilai memiliki banyak manfaat atau ilmunya dapat dijadikan referensi untuk dipraktekkan dalam kegiatan belajar mengajar khususnya di kelas.

Menjadi penggerak literasi dan pejuang organisasi di kampus merupakan ciri khas mahasiswa unggulan. Dari ke dua hal itu, dirinya memiliki modal yang kuat untuk meraih juara sebagai duta baca Jateng dari kabupaten Banyumas. Menjadi mahasiswa bukan hanya untuk fokus berkuliah, tetapi harus juga aktif di organisasi. Serta memulai membentuk diri agar bermanfaat bagi lingkungan terdekat atau daerahnya.

Bukan sarjana, tetapi multi talenta. Melihat sisa-sisa kayu yang tak terpakai, seolah-olah bukan melihat tumpukan sampah, tetapi melihat sebagai modal mengasilkan produk baru atau daur ulang menjadi sesuatu yang bermanfaat. Bukan hanya pandai merubah benda di sekitarnya menjadi lebih bermanfaat, tetapi mampu merubah huruf menjadi kata hingga kalimat berbahasa daerah untuk menjadi karya tulis yang bermanfaat dengan disebar di media sosial atau dicetak menjadi bahan bacaan/buku.

Berupaya menjalin hubungan yang terbaik dengan wartawan mitra kerjanya di pemerintahan daerah Banyumas merupakan hal yang harus diprioritaskan. Menjadi penghubung ke berbagai narasumber yang dibutuhkan oleh media massa juga menjadi bagian layanan kinerja kehumasannya. Selain itu membagikan ilmu jurnalistik ke berbagai organisasi yang membutuhkan juga menjadi hal yang harus dilaksanakan, sebagai upaya menumbuhkan keahlian jurnalistik bagi mereka yang ingin memanfaatkannya.

Menjadi sales, aktif berorganisasi dan gemar membagikan ilmunya membuat dirinya dekat dengan media massa. Menurutnya media massa sangat penting dijadikan sebagai mitra kerjanya untuk mempromosikan berbagai produk yang akan ditawarkan kepada masyarakat. Media massa memiliki fungsi khusus untuk mempromosikan sedangkan perusahan memiliki kewajiban untuk mempromosikan barbagai produknya. Sehingga hubungan antara ke duanya dapat berjalan sinergis.

Selain berupaya memberikan layanan terbaik pada pelanggannya. Menjaga wudhu, berdzikir dan sholawat merupakan amalan yang dijalankannya saat menjadi wirausaha. Berorganisasi Nahdlatul Ulama juga menjadi bagian dari hidupnya, agar jalan hidupnya menjadi wirausaha terus dalam keberkahan.

Puluhan tahun menjadi wartawan di berbagai media, kini menetapkan diri untuk bekerja mengharumkan nama Koran SINAR PAGI di Priangan, serta melestarikan reputasi wartawan di masyarakat. Berbagai kegiatan perlombaan atau program sosial menjadi hal yang wajib bagi wartawan untuk mengisi acara hari besar nasional. Sehingga wartawan bukan hanya dapat dirasakan manfaatnya dari karya jurnalistiknya bagi publik bacanya, tetapi dari kehadiran pribadinya juga untuk masyarakat.
Jujun Suryana (Ajudan Pj Bupati Majalengka, Mitra Kerja Media Cetak Mingguan Tersinergis)

Pentingnya kegiatan pejabat daerah tersosialisasikan di media massa merupakan bagian dari tugasnya, ketika mendampingi berbagai kegiatan atau menghadiri undangan acara pemerintahan. Maka jika ada kegiatan atau acara besar, namun tidak mengundang wartawan. Sudah semestinya bidang kehumasan atau staf dokumentasi dapat membagikan bahan berita kepada para wartawan sebagai mitra kerjanya.
Mely Winsati (Wartawan Khusus Kejaksaan dan Kehakiman, Wartawati Pelopor Kesadaran Hukum)

Menjadi wartawan yang ditugaskan secara khusus untuk publikasi di lingkungan kejaksaan dan kehakiman membuat dirinya menyakini pentingnya tentang kesadaran hukum bagi masyarakat. Karena jika sampai berhadapan dengan proses hukum atau persidangan di pengadilan, banyak hal yang harus dihadapi dengan berbagai resiko yang harus ditanggung, sebab dari melanggar hukum.

Menjadi penulis sejak duduk di Madrasah Aliyah merupakan keistimewaan dalam dirinya. Banyak guru yang bangga dengan prestasinya. Setelah kuliah dan menjadi guru muda di lembaga pendidikan khusus anak-anak menjadi jalan awal karirnya. Keahlian dalam bidang kepenulisan yang tumbuh sejak remaja akan dipertahankannya sebagai modal penunjang memaksimalkan apa yang harus dijalani ke depannya.

Setelah mendapatkan ilmu kepenulisan dari wartawan Koran SINAR PAGI dan Kontributor NU Online (Media Organisasi Nahdlatul Ulama). Dirinya kadang secara rutin menulis berbagai kisah atau pengalaman inspiratif di buku catatan hariannya, media sosial pribadinya atau bahkan dipublikasn di media massa yang artikelnya menjadi bahan bacaan populer bagi publik bacanya. Menurutnya kebiasaan menulis merupakan rutinitas yang akan berdampak positif bagi mental penulisnya dan cenderung berpengaruh positif bagi pembacanya.

Sempat meraih prestasi peringkat pertama sejak kelas 10 sampai dengan kelas 11 dan menjuarai Lomba Pidato Bahasa Arab pada acara Classmeet 2024. Memiliki kesibukan pengajian dan aktif berorganisasi, semangat belajar hingga berbakti kepada orang tua. Rutin untuk merefleksikan diri, berkomitmen untuk belajar lebih giat, menetapkan tujuan baru hingga mencoba hal baru. Serta istirahat yang cukup dan membuat program yang terrencana untuk dilaksanakan agar dapat menghasilkan hari esok yang lebih baik dari hari yang berlalu. Semua itu membuat dirinya mudah meraih prestasi atau meraih keberkahan masa remajanya.
Organisasi Profesi Jurnalis Independen Bersatu berharap “Semoga dari berbagai tokoh yang populer di media massa dapat menginsiprasi atau menjadi teladan bagi para publik baca yang ada di pelosok desa hingga pusat kota. Serta eksistensi berragam media cetak yang sampai saat ini masih ada dapat memberikan manfaat jangka panjang atau lebih luas kepada masyarakat” ungkapnya jurnalis yang aktif sebagai duta baca sejak masa pelajar.
