(Purworejo)-, Kebanyakan orang ketika memasuki usia 40 tahun, seolah-olah dianggap hal yang biasa saja. Padahal dalam padangan agama islam usia 40 tahun memiliki makna tersendiri.
Usia 40 tahun dalam Islam adalah momen yang penuh makna dan berkah. Sebagai usia yang mengantarkan pada kematangan fisik, mental dan spiritual. Allah Ta’ala bahkan secara khusus menyebutkan usia 40 tahun dalam Al-Qur’an, sebagai titik penting untuk memperbarui hubungan dengan-Nya, serta meningkatkan amal saleh.
Menurut Qur’an Surat Al-Ahqaf ayat 15 menjelaskan tentang pemaknaan usia 40 tahun.
Sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa, “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri,’”
Hj. Ashfa Khoirun Nisa`, S.Pd.I, M.S.I, Rektor Institut Agama Islam An-Nawawi Purworejo menceritakan pada tahun ini, beberapa bulan ke depan usianya akan bertambah menjadi 41 tahun.
Setelah ditakdirkan menjadi Rektor di usia mudanya, puluhan tahun menekuni dunia wirausahanya, menjalani kehidupan di pesantren sejak remaja hingga sekarang dan perannya sebagai ibu rumah tangga yang menjadi prioritasnya.
“Perjalanan hidup yang sekarang seolah-olah mengalir mengikuti apa yang harus dijalani sesuai amanah atau fitrahnya, sebagai manusia dan orang yang anugrahi ilmu dari pesantren & perguruan tinggi. Saat ini memfokuskan untuk menjalankan Tarekat Qodiriyah Aliyah atau tasawuf yang diajarkan secara khusus dari orang tuanya agar lebih mendekatkan diri kepada Alloh Subhanahu Wa Ta’ala” jelasnya saat interaktif bersama media cetak dan online melalui sambungan telephone pribadinya tentang perjuangan mencapai puncak karirnya.
Hj. Ashfa Khoirun Nisa`, S.Pd.I, M.S.I mengungkapkan mungkin kalau dulu di usia 20-30an lebih, cenderung mencari kebahagian dengan fokus bagaimana mencari keuntungan untuk diri sendiri. Namun setelah usia 40an, justu lebih bahagia ketika melihat orang lain mendapatkan keuntungan.
“Mereka terlihat bahagia saat menerima ilmu bisnis yang saya bagikan dan memperoleh keberhasilan dari mempraktekannya”ungkapnya rektor yang memiliki ciri khas wajah awet muda, karena murah senyum atau dihiasi dengan basuhan wudhunya dalam mengisi kesehariannya di pesantren.