Rabu, Maret 19, 2025
Google search engine
BerandaWeekend30 Menit Weekend Bersama Pengusaha, Hj. Ashfa Khoirun Nisa`, S.Pd.I, M.S.I Ungkapkan...

30 Menit Weekend Bersama Pengusaha, Hj. Ashfa Khoirun Nisa`, S.Pd.I, M.S.I Ungkapkan Jejak Bisnis Berbasis Potensi Diri, Relasi & Illahi Robbi

(Purworejo)-,  Hj. Ashfa Khoirun Nisa`, S.Pd.I, M.S.I, Founder Griya Bin Nawawi, Founder & Designer Li Scarf dan Banina Men Wear sering ditanya bagaimana memulai usaha di berbagai bidangnya, Hj. Ashfa Khoirun Nisa`, S.Pd.I, M.S.I menjawab hanya menjalankan prinsip dari bapak saya.

“Lakukan semampunya. Sisanya serahkan kepada Illahi Robbi / Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Alhamdulillah sekarang punya banyak karyawan untuk mengelola bisnisnya”ucapnya pengusuaha muda yang berupaya menerapkan ekonomi syariah, saat mengisi interaktif jarak jauh “30 Menit Weekend Bersama Pengusaha” yang merupakan program unggulan Koran SINAR PAGI bagi para narasumbernya (8/2/2025)

Hj. Ashfa Khoirun Nisa`, S.Pd.I, M.S.I juga mengungkapkan kalau dianalogikan awal membangun bisnis kecil-kecilan hingga menjadi besar. Seperti membangun Masjid, yang penting jamaahnya dulu. Bangunan Masjid megah, tapi jama’ahnya sedikit cenderung sedikit manfaat & kurang berkahnya. Lebih baik atau mending kecil seperti Musala. Setelah jama’ahnya semakin banyak, maka harus pasang atap tambahan dan memperbagus halamannya untuk menampungnya, itu lebih bagus. Baru kemudian bangun Masjid yang besarnya” ujarnya.

Menurutnya dalam mengawali bisnis harus mengetahui potensi diri dan apa yang dibutuh calon konsumennya. Selanjutnya berupaya mengembangkan bisnis dengan belajar mendalami ilmunya langsung dari mereka yang terlebih dahulu menjalani bisnis yang sedang dijalankan. Serta tekun dan tidak pantang menyerah untuk setiap apa yang ingin dicapainya & berupaya terus memperluas relasi bisnisnya.

Kunci sukses berikutnya yakni tetaplah sederhana. Terkait kesederhanaan, sebagai pengusaha muda yang aktif menjadi rektor IAI An -Nawawi menyatakan bahwa lebih banyak mencontoh sikap bapak. Ketika sering mengisi pengajian ke luar kota, kerap memilih tempat makan yang sederhana. Dan jika terpaksa harus menginap di hotel juga tidak harus hotel yang berbintang dan mahal. Serta selalu berpikir tiga kali tentang manfaatnya saat ingin membeli barang yang cenderung mewah. Karena semua harus ada skala prioritas dan cukup disesuaikan dengan kebutuhan.

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine

Most Popular

Recent Comments