Rabu, Maret 19, 2025
Google search engine
BerandaMimbar Jum'atJum'at Hari Istimewa

Jum’at Hari Istimewa

Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:
خَيْرُ يَوْمٍ طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ يَوْمُ الْجُمُعَةِ فِيهِ خُلِقَ آدَمُ وَفِيهِ أُدْخِلَ الْجَنَّةَ وَفِيهِ أُخْرِجَ مِنْهَا وَلَا تَقُومُ السَّاعَةُ إِلَّا فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ
Hari terbaik di mana matahari terbit pada hari tersebut ialah hari Jumat. Pada hari itu Adam AS diciptakan, dimasukkan ke Surga, dikeluarkan daripadanya dan kiamat tidak terjadi kecuali di hari Jumat. [HR Muslim]

Hari Jum’at tiba kembali dengan segala kebaikannya. Dalam islam, semua hari adalah baik, namun hari jum’at adalah hari yang terbaik sebagaimana hadits utama di atas. Allah mengkhususkan hari Jumat ini hanya bagi kaum Muslimin dari seluruh kaum dari umat-umat terdahulu.

Rasulullah bersabda: “Allah telah memalingkan orang-orang sebelum kita untuk menjadikan hari Jumat sebagai hari raya mereka, oleh karena itu hari raya orang Yahudi adalah hari Sabtu, dan hari raya orang Nasrani adalah hari minggu, kemudian Allah memberikan bimbingan kepada kita untuk menjadikan hari Jumat sebagai hari raya. Sehingga Allah menjadikan hari raya secara berurutan, yaitu hari Jumat, Sabtu, dan Ahad. Dan di hari kiamat mereka pun akan mengikuti kita seperti urutan tersebut, walaupun di dunia kita adalah penghuni yang terakhir, namun di hari kiamat nanti kita adalah urutan terdepan yang akan diputuskan perkaranya sebelum seluruh makhluk.” [HR. Muslim]

Di Hari jum’at Allah banyak memberikan keutamaan. Diantara keutamaannya adalah terdapat waktu mustajabahnya doa. Rasul SAW bersabda :
إِنَّ فِي الْجُمُعَةِ لَسَاعَةً لَا يُوَافِقُهَا مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللَّهَ فِيهَا خَيْرًا إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ قَالَ وَهِيَ سَاعَةٌ خَفِيفَةٌ
“Di hari Jumat itu terdapat satu waktu yang jika seorang Muslim memohon kebaikan kepada Allah niscaya permintaannya akan dikabulkan.’ Beliau bersabda: dan itu waktunya sebentar [HR Muslim]

Ulama berbeda pendapat mengenai waktunya. Ada yang berpendapat mulai sehabis sholat ashar hingga terbenam matahari, Mulai keluarnya imam (menuju sholat jum’at) hingga selesai sholat jumat, Mulai sholat Jum’at hingga usai, mulai duduknya imam hingga selesai sholat. [Syarah An-Nawawi] Namun menurut imam Nawawi, pendapat yang paling shahih dari apa yang dimaksud dengan “saat mustajabah” adalah sebagaimana dijelaskan oleh Nabi SAW sendiri:
هِيَ مَا بَيْنَ أَنْ يَجْلِسَ الْإِمَامُ إِلَى أَنْ تُقْضَى الصَّلَاةُ
Saat itu adalah waktu diantara duduknya imam hingga selesai sholat Jum’at. [HR Muslim]

Tidak hanya do’a menjadi mustajabah di hari ini, Sholawat dihari jum’atpun akan langsung haturkan langsung kepada beliau. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya hari yang paling utama bagi kalian adalah hari Jumat, maka perbanyaklah sholawat kepadaku di dalamnya, karena sholawat kalian akan ditunjukkan kepadaku, para sahabat berkata: ‘Bagaimana ditunjukkan kepadamu sedangkan engkau telah menjadi tanah?’ Nabi bersabda: ‘Sesungguhnya Allah mengharamkan bumi untuk memakan jasad para Nabi.” [HR Abu Dawud]

Pada hari jum’at Allah juga memberikan pahala berlimpah. Rasulullah bersabda :
مَنْ غَسَّلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَاغْتَسَلَ ثُمَّ بَكَّرَ وَابْتَكَرَ وَمَشَى وَلَمْ يَرْكَبْ وَدَنَا مِنْ الْإِمَامِ فَاسْتَمَعَ وَلَمْ يَلْغُ كَانَ لَهُ بِكُلِّ خُطْوَةٍ عَمَلُ سَنَةٍ أَجْرُ صِيَامِهَا وَقِيَامِهَا
Barangsiapa yang mandi pada hari Juma’t, kemudian bergegas berjalan kaki tidak dengan berkendaraan, mendekat dengan imam, lalu mendengarkan khutbah dan tidak berbuat sia-sia. Maka baginya bagi setiap langkah pahala satu tahun baik puasa dan shalat malamnya. [HR Abu Dawud]

Selain mandi, Imam An-Nawawi berkata : Imam Asy-Syafi’i dan para ulama Mazhab Syafi’iyah rahimahumullah menegaskan dianjurkannya memotong kuku dan mencukur rambut-rambut di badan (kumis dan bulu kemaluan) pada hari Jumat.” [Al-Majmu’ Syarh Muhadzab]

Bahkan meninggal dunia di hari jum’at akan mendapatkan keistimewaan. Rasul SAW bersabda :
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوتُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَوْ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ إِلَّا وَقَاهُ اللَّهُ فِتْنَةَ الْقَبْرِ
Tiada seorang Muslim yang mati di hari atau malam Jumat, kecuali Allah menjaganya dari fitnah kubur. [HR Turmudzi]

Namun di sisi lain, Hari jumat menjadi hari yang paling menakutkan karena ia dipilih oleh Allah sebagai hari terjadinya bencana besar, bukan tsunami, bukan pula gempa dan angin topan namun bencana itu adalah kehancuran seluruh dunia dan seisinya. Sungguh tiada kehancuran yang lebih dahsyat dari pada hari kiamat. Rasul SAW bersabda :
مَا عَلَى الْأَرْضِ مِنْ دَابَّةٍ إِلَّا وَهِيَ تُصْبِحُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ مُصِيخَةً حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ شَفَقًا مِنْ السَّاعَةِ إِلَّا ابْنَ آدَمَ
Tiada binatang melata di muka bumi melainkan berteriak di pagi hari jum’at hingga munculnya matahari, dikarenakan khawatir terjadinya hari kiamat, kecuali anak adam [HR An-Nasa’i]
Dalam riwayat imam Malik “kecuali manusia dan jin [Muwattho’] Bahkan dalam riwayat lain disebutkan :
وَمَا مِنْ مَلَكٍ مُقّرَّبٍ وَلَا سَمَاءٍ وَلَا أَرْضٍ وَلَا رِيْحٍ وَلَا جَبَلٍ وَلَا حَجَرٍ إِلَّا وَهُوَ مُشْفِقٌ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ
Tiada Malaikat yang dekat dengan Allah, langit, bumi, angin, gunung dan batu kecuali ia khawatir terjadinya kiamat saat hari Jum’at”. [Musnad As-Syafi’i] Wallahu A’lam. Semoga Allah Al-Bari melimpahkan semua kebaikan-Nya di hari jumat yang pernuh berkah ini.

Penulis: Dr. H. Fathul Bari S.S, M.Ag

Pondok Pesantren Wisata AN-NUR 2 Malang Jatim

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine

Most Popular

Recent Comments