(Kota Bandung)-, Pada momen “Grand Opening Butik Ardelya Craft” Vonny Ardelya pendiri Ardelya Craft menceritakan berbagai kisah dalam menjalankan usahanya selama 15 tahun, sejak 2009-2024. Kisah tersebut dibahas pada Sabtu, 30 November 2024 pukul 09.00 – 12.00 WIB, di Butik Ardelya Craft, Jl. Guntur No.21, Malabar, Kec. Lengkong, Kota Bandung.
Vonny Ardelya, pendiri Ardelya Craft menjelaskan pencapain selama 15 tahun ini tidak terlepas dari dukungan orang tuanya / ibunya Kania Wijayanti.
“Sebelum produk akan dijual, saya sering berkonsultasi kepada ibu tentang apa kekurang produknya. Selain itu untuk menghasilkan produk yang memiliki karismatik daya beli, ada proses ritual dan mencari inspirasi di waktu malam. Sebelum jam 8 malam, tidur terlebih dahulu. Lalu bangun pukul sebelas malam untuk sholat dilanjut mencari inspirasi di ruangan khusus sampai jam 4 subuh. Tentang bagaimana menjadi wanita yang mampu mengembangkan budaya dan ekonominya dengan referensi yang ada untuk memahami filosofi kesundaan” jelasnya menceritakan kisahnya kepada puluhan wartawan media cetak dan online yang menghadiri acara peringatan 15 tahun usahanya bertema “Rarajut Kahayang, Perjalanan Ardelya Craft Merajut Mimpi”
Vonny Ardelya, saat ditanya perihal perkembangan usahanya disaat pandemi hingga pasca pandemic. Dirinya mengungkapkan bahwa selama pandemi ada keberkahan tersendiri hingga omsetnya naik, hasilnya yang awalnya harus nyicil mobil dapat hasil yang berlipat sampai cukup untuk membeli mobil.
“Produknya bergaransi selama ada Butik Ardelya Craft. Setiap produknya secara khusus sering hanya dibuat 1 buah melalui proses yang didominasi Handmade dan setiap produknya juga memiliki storynomics. Saya berharap melalui produk ini dapat menjadi ciri khas Paris van Java untuk mengenalkan budaya sunda agar dikenal oleh berbagai negara. Dengan target pemasarannya ke pembeli katogori A atau B+”ungkapnya pengusaha gemar berbagi ilmu yang sering diundang menjadi narasumber kewirausahaan.

Dr. (HC). Dra. Hj. Popong Otje Djundjunan Tokoh dari suku Sunda, Budayawan dan Politikus Nasional Senior dari Jawa Barat menyatakan dalam menggapai mimipi seseorang biasanya harus memiliki modal dalam diri dengan terbiasa mengasah pikiran, mengolah hati serta mengolah raga.
“Melalui proses tersebut nantinya akan membentuk pribadi yang cageur (sehat), bageur (baik), bener (benar), pinter (pintar). Selanjutnya terbiasa bekerja keras, cerdas, ikhlas, dan tuntas untuk mencapai kesuksesan”ucapnya tokoh sunda yang terlihat tetap sehat dan memiliki kebiasaan membaca buku hingga mengisi teka teki silang di masa tuanya.
Namun setelah sukses jangan menjadi manusia yang sombong, karena tidak ada yang pantas untuk disombongkan. Jangan juga bersikap berburuk sangka kepada orang lain. Terus perbaiki habluminallah dan habluminannasnya dengan siapapun. Harus mampu bersikap yang pantas kepada mereka yang terlihat sombong, minder, pemalas, pemarah, pembenci dan sikap karakter yang berbeda-beda dalam diri manusia.
Selain itu, Dr. (HC). Dra. Hj. Popong Otje Djundjunan juga mengingatkan bagi mereka yang mendapatkan keuntungan dari bisnisnya. Harus terbiasa berzakat jangan kikir atau pelit, misalnya dapat Rp.100.000 langsung sisihkan Rp.2500. Kalau tidak terbiasa nanti bisa saja saat dapat keuntungan Rp.1 Miliar, ternyata harus berzakat Rp.250.000.000 juta menjadi terasa sangat berat atau kaget, bahkan tidak mau berzakat. Dan melalui berzakat atau memberi itu, jangan sering disebut-sebut atau dibanggakan apa yang telah diberikan, tetapi berpikirlah apa yang akan diberikan sekarang dan ke depan?…