Reporter: Dwi Arifin
(Bandung)-, Duta Bahasa Jawa Barat berupaya memaksimalkan perannya untuk mendukung program “Trigatra Bangun Bahasa”. Berbagai program dilaksanakan, walaupun banyak kesibukan harian yang harus dijalani.
Karina Diah Rahmawati S.S (Sarjana Sastra Indonesia) / Duta Bahasa Jawa Barat menjelaskan sebagai Duta Bahasa Jawa Barat, ketika menerima amanah untuk mensosialisasikan “Trigatra Bangun Bahasa”. “Ada beberapa program yang sudah berhasil dijalankan. Meliputi Penguatan Bahasa Indonesia, Pelestarian Bahasa Daerah, Penguasaan Bahasa Asing” jelasnya saat interaktif mengisi halaman weekend bersama Jurnalisindependenbersatu.com melalui sambungan telephone pribadinya (19/10/2024)
Menurutnya, Duta Bahasa telah mengadakan berbagai kegiatan yang berfokus pada penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Dengan pelatihan kebahasaan, seminar, serta lokakarya untuk masyarakat umum, pelajar, dan komunitas. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional yang mempersatukan bangsa.
Selanjutnya melalui program-program pelestarian bahasa daerah, khususnya Bahasa Sunda, telah kami laksanakan dengan acara-acara budaya dan kompetisi bahasa seperti lomba pidato, puisi, dan mendongeng dalam Bahasa Sunda. Duta Bahasa juga bekerja sama dengan komunitas lokal untuk memastikan bahasa daerah tetap hidup dan dipahami oleh generasi muda.
Sedangkan untuk menghadapi globalisasi, Duta Bahasa mendorong penguasaan bahasa asing dengan memberikan akses ke kelas bahasa asing bagi pelajar dan komunitas. Serta berkolaborasi dengan lembaga pendidikan dan pusat bahasa untuk menyediakan materi pembelajaran dan pelatihan yang berkualitas.
“Selain ketiga poin utama tersebut, kami juga aktif dalam sosialisasi melalui media sosial dan platform digital untuk menjangkau audiens yang lebih luas dan memastikan bahwa pesan “Trigatra Bangun Bahasa” dapat diserap oleh berbagai lapisan masyarakat dengan konten kreatif”ucapnya Duta Bahasa Jawa Barat tahun 2021

Sebagai generasi muda yang saat ini juga aktif di program Mengajar Desa serta bekerja sebagai freelance MC berbagai acara dan memiliki peran sebagai Duta Bahasa untuk mempopulerkan “Trigatra Bangun Bahasa”, sehingga banyak berbagai hal yang dapat dimaksimalkan melalui beberapa cara.
Seperti dalam program Mengajar Desa dengan berupaya Meningkatkan Literasi Bahasa. Dalam program Mengajar Desa, Duta Bahasa bisa memanfaatkan kesempatan itu untuk memperkenalkan Trigatra Bangun Bahasa kepada generasi muda di desa.
Misalnya, Penguatan Bahasa Indonesia dengan mengajak siswa untuk lebih memahami pentingnya Bahasa Indonesia dengan mengadakan kelas bahasa yang kreatif, seperti lomba menulis, bercerita, atau membuat puisi. Hal ini bisa membantu mereka menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dalam kehidupan sehari-hari.
Khusus Pelestarian Bahasa Daerah. Berhubung di desa-desa, perihal budaya dan bahasa daerah masih sangat kental. Duta Bahasa bisa mengajarkan kepada siswa untuk bangga dan menjaga bahasa daerah mereka, seperti menggunakan Bahasa Sunda dalam kegiatan belajar mengajar atau permainan tradisional.
“Serta untuk Penguasaan Bahasa Asing, Duta Bahasa dapat mendorong siswa untuk mempelajari bahasa asing agar mereka siap bersaing di dunia global. Duta Bahasa dapat mengintegrasikan pengajaran bahasa asing dalam kurikulum informal”, ucapnya Karina yang aktif di Team Master Gerakan Mengajar Desa Indonesia sebagai Copy Writer Manager 2023.
Sebagai freelance MC untuk berbagai acara, Duta Bahasa punya peluang besar untuk mensosialisasikan Trigatra Bangun Bahasa secara luas. Dengan cara menyelipkan pesan kebahasaan saat membawakan acara. Memberikan informasi singkat mengenai pentingnya menjaga bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan mempelajari bahasa asing kepada audiens. Saat membawakan acara berbahasa daerah, menekankan pentingnya penggunaan bahasa daerah yang baik. Ini tidak hanya memperkaya acara, tetapi juga mendukung pelestarian bahasa lokal.
Serta menggunakan media sosial untuk berbagi pengalaman sebagai MC dengan konten yang mendukung kampanye kebahasaan dengan karya video pendek tentang penggunaan bahasa yang baik di berbagai acara.
“Dengan menggabungkan pengalaman dalam mengajar dan kemampuan sebagai MC, saya bisa memainkan peran besar dalam mempromosikan Trigatra Bangun Bahasa di berbagai lingkungan, dari komunitas pedesaan hingga khalayak luas dalam berbagai acara”ungkapnya Mahasiswa pertama yang lulus tanpa Skripsi dengan predikat Cumlaude. Melalui publikasi Artikel Jurnal Ilmiah SINTA 3 dengan judul “Xenoglosofilia: Ancaman Terhadap Pergeseran Bahasa Indonesia di Era Globalisasi” cabang ilmu Lingustik.

Dalam “Trigatra Bangun Bahasa,” ada upaya untuk melestarikan bahasa daerah, karena memiliki banyak kelebihan dan manfaat khusus yang sangat penting, jika dibandingkan dengan bahasa nasional atau bahasa asing.
Menurut perspektif Wakil Ketua Ikatan Duta Bahasa Jawa Barat 2023-2025, kelebihan atau manfaatnya bahasa daerah ialah sebagai identitas dan jati diri budaya. Bahasa daerah mencerminkan identitas dan warisan budaya yang kaya dari suatu komunitas. Setiap bahasa daerah membawa filosofi, nilai-nilai lokal, serta sejarah yang unik, yang tidak bisa disampaikan secara penuh melalui bahasa nasional atau bahasa asing. Dengan melestarikan bahasa daerah, generasi muda dapat mempertahankan jati diri budaya mereka dan menjaga keterhubungan dengan akar leluhur.
Bahasa Daerah juga mampu berfungsi untuk pelestarian pengetahuan lokal. Sebab Bahasa daerah sering kali mengandung pengetahuan tradisional yang terkait dengan kearifan lokal, seperti cara bertani, teknik pengobatan, adat istiadat, dan hubungan dengan alam. Banyak konsep yang hanya dapat dipahami dan disampaikan secara tepat melalui bahasa daerah, karena bahasa ini terikat erat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat setempat.
Selain itu, Bahasa Daerah memiliki keberagaman linguistik dan pemikiran. Maka dengan menguasai bahasa daerah memperkaya kemampuan berpikir seseorang. Sebab Bahasa Daerah memiliki struktur dan kosakata yang berbeda dengan bahasa nasional atau asing, sehingga penggunaannya memperluas perspektif dan cara pandang individu terhadap dunia. Setiap bahasa membawa cara berpikir yang berbeda, dan keberagaman ini menumbuhkan keterbukaan dan toleransi dalam masyarakat.
Hal menarik lainnya, Bahasa Daerah dapat mempererat ikatan sosial dan komunitas. Bahasa daerah memiliki fungsi penting dalam mempererat hubungan sosial di dalam komunitas. Penggunaan bahasa daerah menciptakan rasa solidaritas dan kekeluargaan, karena berbicara dalam bahasa yang sama memberikan kenyamanan emosional dan rasa kebersamaan yang kuat. Bahasa daerah sering kali menjadi simbol penghormatan terhadap komunitas asal.
Selanjutnya Bahasa Daerah mampu menjadi pendukung Bahasa Nasional. Karena Bahasa daerah dan bahasa nasional saling melengkapi. Bahasa daerah memperkaya bahasa nasional dengan kosakata baru dan konsep-konsep lokal yang sering kali diadopsi ke dalam bahasa Indonesia. Penggunaan bahasa daerah di wilayah lokal justru dapat memperkuat penggunaan bahasa nasional secara formal di ranah publik dan pendidikan.
Yang terakhir, bahasa daerah sebagai penguatan identitas lokal di Dunia Global. Di era globalisasi, bahasa daerah dapat menjadi daya tarik tersendiri yang memperkaya kebudayaan suatu negara. Melestarikan bahasa daerah bukan hanya melindungi kebudayaan lokal, tetapi juga memberikan nilai lebih dalam promosi pariwisata dan budaya Indonesia di kancah internasional, di mana keunikan bahasa menjadi salah satu daya tarik utama.
“Bahasa daerah memiliki peran yang sangat spesifik dalam menjaga keragaman budaya dan membentuk identitas individu serta komunitas. Meskipun bahasa nasional dan bahasa asing penting untuk komunikasi yang lebih luas, bahasa daerah adalah kekayaan yang harus dilestarikan agar budaya dan kearifan lokal tetap hidup dari generasi ke generasi”ungkapnya Karina yang sempat mengikuti International Model United Nation Ambassador 2020 delegate from Angola.

Dalam “Trigatra Bangun Bahasa” ada arahan untuk menguasai bahasa Asing. Sebagai sarjana sastra Indonesia, memahami dan menguasai bahasa asing bisa lebih mudah jika memiliki pendekatan yang sistematis dan terstruktur. Beberapa hal yang dapat diupayakan bagi pemula agar cepat memahami bahasa asing ialah:
- Memahami Pola dan Struktur Bahasa
Sebagai lulusan sastra, maka sudah terbiasa dengan analisis tata bahasa. Manfaatkan pengetahuan ini dengan mempelajari struktur kalimat dasar dan pola tata bahasa dari bahasa asing yang ingin dikuasai. Fokuslah pada elemen-elemen penting seperti susunan subjek, predikat, objek, dan bagaimana tenses atau waktu kerja dibentuk. - Belajar Kosakata Dasar Secara Bertahap
Mulailah dengan mempelajari kosakata sehari-hari yang sering digunakan. Fokus pada kata-kata yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, seperti angka, salam, makanan, keluarga, dan benda-benda di sekitar. Ini membantu dalam memahami konteks percakapan dan meningkatkan kemampuan berkomunikasi secara langsung. - Latihan Mendengarkan Secara Aktif
Salah satu kunci memahami bahasa asing adalah dengan sering mendengarkan percakapan asli dalam bahasa tersebut. Anda bisa mulai dengan menonton film, mendengarkan musik, atau podcast dalam bahasa asing sambil membaca subtitle. Ini akan membantu meningkatkan pemahaman terhadap pengucapan, intonasi, dan penggunaan kosakata dalam konteks. - Menggunakan Aplikasi atau Platform Belajar Bahasa
Manfaatkan teknologi seperti aplikasi belajar bahasa (misalnya Duolingo, Memrise, atau Babbel) yang dirancang dengan metode yang menyenangkan dan terstruktur. Aplikasi ini sering kali memberikan latihan kosakata, pengucapan, serta uji pemahaman dalam bentuk permainan, yang membantu belajar lebih cepat. - Praktik Berbicara dan Menulis Secara Rutin
Semakin sering Anda berbicara dan menulis, semakin cepat pula Anda menguasai bahasa asing. Cari teman berbicara (baik secara online maupun offline), atau gunakan forum-forum diskusi dalam bahasa asing untuk latihan menulis. Ini membantu meningkatkan rasa percaya diri dalam menggunakan bahasa tersebut secara aktif. - Buat Target Belajar yang Terukur
Tetapkan target belajar yang spesifik dan terukur. Misalnya, targetkan untuk mempelajari 10 kosakata baru per hari atau membaca artikel pendek dalam bahasa asing setiap minggu. Dengan target yang jelas, Anda dapat melihat perkembangan secara bertahap dan tetap termotivasi. - Kaitkan Bahasa Asing dengan Sastra
Sebagai sarjana sastra, bisa mencoba membaca literatur sederhana dalam bahasa asing. Mulailah dengan cerita pendek atau buku anak-anak, yang biasanya memiliki struktur bahasa yang lebih mudah dipahami. Ini juga akan membantu kita mengenal nuansa kultural dan idiom dalam bahasa tersebut.
Dengan pendekatan yang konsisten, paduan antara teori dan praktik, serta memanfaatkan sumber daya yang tersedia, proses memahami bahasa asing akan menjadi lebih efektif dan menyenangkan.
Karina Diah Rahmawati S.S mengungkapkan Trigatra Bangun Bahasa bukan hanya program kebahasaan, tetapi juga strategi untuk menjaga keberagaman budaya, memperkuat identitas nasional, dan meningkatkan daya saing bangsa di dunia internasional.
“Melalui penerapan ketiga pilar ini, Indonesia diharapkan menjadi bangsa yang tangguh dalam aspek budaya dan bahasa, sambil tetap terbuka terhadap dinamika global,” ungakpnya Karina yang saat ini berkuliah kembali menjadi mahasiswa baru Pascasarjana S2 UPI Program Studi Pendidikan Bahasa & Sastra Indonesia tahun 2024.