Kamis, Maret 20, 2025
Google search engine
BerandaLintas BahasaThe New Order: Tatanan Dunia Baru, Siapa Yang Buat dan Buat Siapa?...

The New Order: Tatanan Dunia Baru, Siapa Yang Buat dan Buat Siapa?…

Oleh: Asep Tapip Yani

(Dosen Pascasarjana UMIBA Jakarta)

Konsep “The New Order” atau Tatanan Dunia Baru telah menjadi topik perdebatan yang kompleks dalam kajian politik, ekonomi, dan sosial. Istilah ini sering digunakan untuk merujuk pada suatu sistem atau struktur baru yang menggantikan tatanan lama, biasanya setelah peristiwa besar seperti perang, krisis ekonomi, atau perubahan signifikan dalam kekuasaan global, juga gegara pandemi dahsyat yang menimpa dunia, seperti yang baru dilalui yaitu pandemi covid-19. Dalam konteks ini, artikel ini akan membahas siapa yang menciptakan Tatanan Dunia Baru ini dan untuk kepentingan siapa.

Sejarah Tatanan Dunia Baru

Asal Usul Konsep

Konsep Tatanan Dunia Baru pertama kali muncul setelah Perang Dunia I dan II. Setelah Perang Dunia II, dunia mengalami perubahan drastis, terutama dengan berdirinya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 1945, yang bertujuan untuk mencegah konflik serupa di masa depan. Konsep ini berfokus pada kerjasama internasional, hak asasi manusia, dan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

Perang Dingin dan Tatanan Baru

Perang Dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet menandai periode ketegangan global yang mendalam. Di sini, Tatanan Dunia Baru dipahami dalam konteks ideologi kapitalisme versus komunisme. Setiap blok berusaha memperluas pengaruhnya, menciptakan aliansi yang mendukung sistem mereka masing-masing. Dalam hal ini, Tatanan Dunia Baru tidak hanya dibentuk oleh kekuatan politik tetapi juga oleh ideologi yang membentuk kebijakan global.

Siapa yang Menciptakan Tatanan Dunia Baru?

Kekuatan Besar dan Pengaruhnya

Dalam banyak kasus, Tatanan Dunia Baru dibentuk oleh kekuatan besar, seperti Amerika Serikat, Uni Soviet, dan lebih baru, Cina. Setiap negara ini memiliki kepentingan strategis dan ideologis yang berbeda, yang mencerminkan cara mereka membangun tatanan dunia baru.

Amerika Serikat

Setelah Perang Dunia II, Amerika Serikat muncul sebagai kekuatan dominan. Melalui lembaga-lembaga seperti IMF, Bank Dunia, dan PBB, AS mempromosikan tatanan liberal yang menekankan pasar bebas, demokrasi, dan hak asasi manusia. Namun, kebijakan luar negeri AS seringkali juga menciptakan ketegangan dan konflik di negara-negara yang tidak sejalan dengan visinya.

Uni Soviet

Sebaliknya, Uni Soviet menawarkan alternatif sosialisme dan komunisme sebagai jawaban terhadap kapitalisme. Meskipun Uni Soviet akhirnya runtuh, pengaruh ideologinya masih terasa di banyak negara, terutama di Eropa Timur dan Asia.

Cina

Dalam dekade terakhir, Cina telah muncul sebagai kekuatan baru yang membentuk Tatanan Dunia Baru. Dengan model ekonomi yang berbeda, yaitu “kapitalisme negara”, Cina menawarkan alternatif bagi negara-negara berkembang. Inisiatif seperti Belt and Road Initiative (BRI) mencerminkan upaya Cina untuk memperluas pengaruh globalnya dan membentuk tatanan dunia yang lebih multipolar.

Untuk Siapa Tatanan Dunia Baru Diciptakan?

Kepentingan Ekonomi

Salah satu tujuan utama dari Tatanan Dunia Baru adalah kepentingan ekonomi. Negara-negara besar sering menciptakan tatanan yang menguntungkan mereka secara ekonomi. Dalam banyak kasus, ini berarti menciptakan kondisi yang memungkinkan mereka untuk mengakses sumber daya dan pasar baru.

Globalisasi

Globalisasi adalah salah satu hasil dari Tatanan Dunia Baru. Meskipun menawarkan kesempatan ekonomi, globalisasi juga menciptakan ketidaksetaraan. Negara-negara berkembang sering kali terjebak dalam posisi yang kurang menguntungkan, di mana mereka harus bersaing dengan kekuatan besar yang memiliki sumber daya jauh lebih banyak.

Keadilan Sosial dan Hak Asasi Manusia

Sementara Tatanan Dunia Baru sering kali diklaim bertujuan untuk mempromosikan hak asasi manusia dan keadilan sosial, kenyataannya sering kali lebih rumit. Banyak negara yang mengklaim mendukung nilai-nilai ini juga terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia di dalam dan luar negeri.

Kasus di Negara Berkembang

Negara-negara berkembang sering kali menjadi korban dari kebijakan yang ditetapkan oleh kekuatan besar. Program-program pembangunan yang dilaksanakan oleh lembaga-lembaga internasional sering kali tidak memperhitungkan kebutuhan lokal, dan akibatnya, banyak dari program tersebut gagal mencapai tujuannya.

Tantangan dalam Tatanan Dunia Baru

Ketidakstabilan Politik

Tatanan Dunia Baru juga dihadapkan pada tantangan besar, termasuk ketidakstabilan politik. Konflik dan ketegangan antarnegara sering kali muncul akibat ketidakpuasan terhadap tatanan yang ada. Ketidakadilan dalam distribusi kekayaan dan kekuasaan dapat menyebabkan konflik bersenjata dan gerakan protes, chaos.

Krisis Lingkungan

Krisis lingkungan adalah tantangan lain yang dihadapi Tatanan Dunia Baru. Perubahan iklim dan kerusakan lingkungan mengancam keberlanjutan kehidupan di planet ini. Respons global terhadap isu ini sering kali terhambat oleh perbedaan kepentingan antara negara-negara maju dan berkembang, pun demikian dengan kekisruhan di dalam negerinya sendiri. Program besar Food Estate, misalnya, karena dilaksanakan dengan alih kelola lahan, maka pasti proses awalnya akan merubah lahan yang sedang berfungsi lain. Kalua ia adalah hutan, maka proses awalnya ya merambah hutan, babat habis hingga siap di proses untuk food estate.

Tatanan Dunia Baru adalah konsep yang kompleks dan sering kali penuh kontradiksi. Meskipun diciptakan oleh kekuatan besar untuk memenuhi kepentingan mereka, dampaknya jauh lebih luas. Tantangan yang dihadapi dalam membangun tatanan ini menunjukkan bahwa perubahan mendasar diperlukan untuk menciptakan dunia yang lebih adil dan berkelanjutan.

Memahami siapa yang menciptakan Tatanan Dunia Baru dan untuk siapa ia diciptakan sangat penting untuk merumuskan kebijakan yang lebih efektif dan adil di masa depan. Tatanan yang lebih inklusif dan berkeadilan dapat membantu mengatasi tantangan global yang semakin mendesak. Apakah Indonesia siap menghadapi tatanan dunia baru? Pilihannya hanya dua, jadi subyek pelaku perubahan, atau obyek penderita dari perubahan tatanan dunia baru.

https://www.youtube.com/watch?v=Ie9CMgEXTk0
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine

Most Popular

Recent Comments