(Sukabumi)-, Memaknai HUT ke 79 Kemerdekaan Republik Indonesia, Pimpinan Pondok Pesantren Modern Dzikir Al Fath, KH. Fajar Laksana menyebut bahwa, tugas yang paling berat di usia yang ke 79 Indonesia Merdeka, bukan lagi memperjuangkan kemerdekaannya, tapi bagaimana cara mengisi kemerdekaan tersebut dengan pembangunan disegala bidang.
“Tahun ini kita menghadapi tantangan yang berat, karena harus menghadapi bonus demografi, dimana angka usia mayoritas penduduk Indonesia saat ini berada dalam usia produktif, yakni antara 20-30 Tahun, artinya kurang lebih 152 jutaan penduduk Indonesia adalah pencari kerja, sedangkan lapangan pekerjaan yang tersedia sangat terbatas, ini masalah besar yang harus dihadapi bangsa Indonesia di usianya yang menginjak 79 tahun,” ucapnya, saat ditemui disela – sela Lomba Adu Lisung dan Boles dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 79, Sabtu (17/08/2024).
Menurutnya, ada 2 (dua) solusi yang bisa ditempuh untuk menghadapi masalah tersebut, yakni dengan mencetak seorang entrepreneur sejati melalui lembaga pendidikan diberbagai jenjang.
“Tugas kita adalah bukan menciptakan pencari kerja, tapi mencetak seorang enterpreneur sejati dengan memberikan keterampilan agar menjadi wirausahawan, ini cocok dengan Kurikulum Merdeka yang diberlakukan saat ini, dimana siswa atau santri tidak hanya diharuskan belajar teori dikelas, tapi diajarkan pula keterampilan diberbagai bidang usaha,” ujarnya.
Disebutkan, kondisi dimana Indonesia kekurangan lapangan kerja dengan pencari kerja yang banyak, hal tersebut justru berbanding terbalik dengan kondisi di diluar negeri.
“Banyak negara yang penduduknya mayoritas non produktif, rata – rata berusia 50 tahun keatas, sementara lapangan pekerjaan terbuka luas, sehingga di negara tersebut banyak kekurangan tenaga kerja, salah satunya di Jepang,” ucapnya lagi.
Masih menurut Pak Kyai (sapaan akrabnya), ini bisa menjadi solusi kedua untuk menjawab permasalah ketenagakerjaan di Indonesia.
“Peluang kerja diluar negeri terbuka luas, seperti Jepang, Kuwait, Belanda, Perancis, karenamayoritas penduduknya sudah non produktif, ini bisa menjadi peluang untuk kita menyalurkan tenaga kerja kesana,” tambahnya.
Intinya, untuk menghadapi permasalahan di usia ke 79 Indonesia Merdeka adalah menciptakan enterpreneur sejati dan menyalurkan tenaga kerja ke luar negeri.