Jumat, Maret 21, 2025
Google search engine
BerandaLiputan KhususPetani Tunas Jaya Patimuan Panen Tembakau

Petani Tunas Jaya Patimuan Panen Tembakau

(Cilacap)-, Kelompok Tani Tunas Jaya di Desa Patimuan, Kecamatan Patimuan, menggelar acara panen tembakau yang dihadiri oleh sejumlah pejabat dari Pemerintah Kabupaten Cilacap. Hadir dalam acara tersebut Penjabat (PJ.) Sekretaris Daerah Kabupaten Cilacap, Sujito, PJ. Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Cilacap, Fitri Awaluddin Muuri, Asisten Ekonomi dan Pembangunan, M. Wijaya, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap, Susilan, dan para Kepala Bagian di lingkungan Setda.

Dalam laporannya, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap, Susilan, menyatakan bahwa Kabupaten Cilacap memiliki potensi besar dalam pengembangan perkebunan tembakau. “Kabupaten Cilacap merupakan salah satu daerah pengembangan tembakau,” ujarnya. Berdasarkan data Kementerian Keuangan tahun 2023, produksi tembakau di Indonesia mencapai sekitar 238.800 ton, dengan sebagian besar dikelola oleh perkebunan rakyat dan swasta.

Lebih lanjut, Susilan menambahkan bahwa Kabupaten Cilacap memainkan peran penting dalam pengembangan tembakau, dengan 52 kelompok tani di 15 kecamatan, termasuk Patimuan. “Kecamatan Patimuan memiliki luas tanam sekitar 23 hektar yang dikelola oleh lima kelompok tani aktif,” jelasnya. Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap memberikan pendampingan kepada petani tembakau melalui penyuluh lapangan dan Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI). Harapannya, petani tembakau di Patimuan dan kecamatan lainnya dapat meningkatkan kontribusi mereka terhadap produksi tembakau nasional.

Ketua TP PKK Kabupaten Cilacap, Fitri Awaluddin Muuri, mengucapkan selamat kepada para petani tembakau atas hasil panen yang baik. “Hal ini sesuai dengan program kerja Pokja 3 PKK, yakni pemanfaatan pekarangan dan lahan produktif, sehingga dapat meningkatkan ketahanan ekonomi rumah tangga dan masyarakat,” tuturnya. Ia juga berharap harga tembakau semakin kompetitif.

Ketua Kelompok Tani Tunas Jaya, Nano Suyatno, mengungkapkan bahwa produktivitas tembakau di wilayahnya mencapai 50 ton per sekali panen. Namun, ia mencatat bahwa panen tahun ini kurang optimal karena faktor cuaca. “Hasilnya dijual ke tengkulak lokal dengan harga Rp12.000 per kilogram tembakau basah,” ungkapnya.

Meski demikian, tembakau belum menjadi komoditas utama di wilayah tersebut. Setiap memasuki masa tanam baru, petani biasanya juga menanam padi Gaga dan tanaman hortikultura lainnya seperti cabai dan sayur mayur.

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine

Most Popular

Recent Comments